Bagikan:

Ubah Kawasan Mangrove untuk Pariwisata, Gubernur Bali Digugat

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dinilai lalai memberikan izin kepada investor swasta PT. Tirta Rahmat Bahari untuk mengelola kawasan Mangrove menjadi kawasan pariwisata.

NUSANTARA

Jumat, 04 Jan 2013 10:19 WIB

Author

Green Radio

Ubah Kawasan Mangrove untuk Pariwisata, Gubernur Bali Digugat

I Made Mangku Pastika, PT. Tirta Rahmat Bahari, Mangrove

KBR68H, Bali- Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dinilai lalai memberikan izin kepada investor swasta PT. Tirta Rahmat Bahari untuk mengelola kawasan Mangrove menjadi kawasan pariwisata.

“Kenapa izin itu cepat keluar yang diberikan kepada pt yang belum punya pengalaman mengelola kawasan konservasi melampaui izin-izin lainnya. Dan ada yang janggal dengan izin yang diberikan itu. Karena awalnya Gubernur selalu bilang kami tidak sanggup mengelola kawasan mangrove 1300 sehingga dibutuhkan pihak ketiah untuk menjaga dari ancaman sampah dan kelestarian dan ia kemudian memberikan izin pengelolaannya 102 hektar kepada investor PT. Tirta Rahmat Bahari,” kata Wayan Gendo Suardana, Ketua Dewan Daerah Walhi Bali.

Kejanggalan lainnya kata Wayan, kelesatrian manggrove yang disebut-sebut harus dijaga oleh investor hanya 102 hektar saja. “Dan hal ini juga tidak disampaikan ke umum dan DPRD dan banyak logika-logika yang berbanding terbalik dengan fakta-fakta yang ada. Dan kami menggugat agar Gubernur mencabut izin itu.”

Kawasan Manggrove yang diloloskan izinnya untuk kawasan pariwisata itu bakal diubah oleh PT. Tirta Rahmat Bahari, menjadi bangunan dengan sejumlah fasilitas akomodasi dan sarana pariwisata yakni 75 penginapan, 5 kios, 8 rumah makan, 2 spa, 4 outbond, 2 kantor pengelolaan, 1 permainan air, 1 restoran, 1 pool, 1 gedung serba guna, 1 arena kegiatan publik, 1 camp area, gazebo, toilet, dan tempat meditasi.(Green Radio)

Sumber: http://www.greenradio.fm/news/latest/8219-gubernur-bali-digugat-karena-lalai

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending