Bagikan:

Tidak Lolos, PKBIB NTB Dukung PBN dan Gugat KPU

Tidak lolosnya Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) menjadi peserta pemilu 2014 membuat pengurus dan kader partai di Nusa Tenggara Barat (NTB) terpukul.

NUSANTARA

Jumat, 11 Jan 2013 16:21 WIB

PKBIB NTB

KBR68H, Mataram - Tidak lolosnya Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) menjadi peserta pemilu 2014 membuat pengurus dan kader partai di Nusa Tenggara Barat (NTB) terpukul.

Para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKBIB NTB mendukung sepenuhnya upaya Pengurus Besar Nasional (PBN) partai yang akan menggugat KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan PTUN.

Ketua Dewan Tanfidz DPD PKBIB NTB H.L Halid Isnaini mengatakan, ditingkat NTB, DPC PKBIB Lombok Timur dan Lombok Utara dinyatakan tidak lolos oleh KPU NTB. Padahal kedua daerah itu merupakan basis PKBIB di NTB.
 
Halid mengklaim, KPU Lombok Utara datang melakukan verifikasi setelah dilakukan rapat pleno. Pleno dilakukan tanggal 19 Desember lalu, sementara verifikasi ke PKBIB Lombok Utara dilakukan tanggal 25 Desember. Di Lombok Timur juga demikian. Ia mengklaim anggota KPU tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan sehingga parpolnya tidak lolos disana.
 
“PKBIB harus lolos karena persyaratan sesuai dengan undang-undang sudah dipenuhi,” kata Halid.
 
Sementara itu Wakil Sekretaris DPD PKBIB NTB Ahmad Kamarudin mengatakan, tidak lolosnya partainya di NTB terasa ganjil karena provinsi NTB dalam peta politik nasional dipandang salah satu basis utama parpol ini. Parpol pimpinan Yenny Wahid ini memiliki basis utama yakni Ponpes serta NU.
 
“Kami juga sudah memenuhi semua yang telah dipersyaratkan. Namun karena proses verifikasi yang tidak berjalan bersih, maka PKBIB yang selayaknya lolos menjadi tidak lolos,” kata Kamarudin.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending