SMK di Aceh Belum Merata

KBR68H, Aceh - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh menghadapi dua masalah besar, yakni kualitas dan pemerataan.

Kepala dinas pendidikan Aceh Anas M. Adam mengatakan, untuk masalah pemerataan, dinas pendidikan Aceh pada tahun ini akan membangun sejumlah SMK di daerah-daerah yang belum ada SMK.

Sedangkan untuk kualitas, pihaknya akan fokus pada peningkatan kapasitas guru. Sebab banyak guru SMK mengajar bukan bidangnya. Ini disebabkan karena masih kurangnya guru produktif di sekolah-sekolah SMK dan minimnya fasilitas.

“Banyak guru SMK bukan bidangnya, karena SMK masih kurang guru produktif, dan alat-alat praktek di SMK masih sangat kurang,” jelas Anas M. Adam.

Anas menambahkan jumlah SMK di Aceh sudah banyak namun belum merata di setiap kabupaten kota. Selain itu SMK di Aceh belum memiliki semua jurusan yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah.

Selain itu menurut Anas M. Adam, Provinsi Aceh juga masih memiliki masalah untuk angka partisipasi antara Sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan sekolah menangah atas (SMA).

“Kementrian pendidikan mengharapkan agar perbandingan antara SMA dengan SMK antara 60 : 40, namun hingga kini pemerintah Aceh baru mampu memenuhi 82 : 18,” lanjut Anas M. Adam.

Terkait ketrampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK, di akui Anas masih sangat kurang. Karenanya, dinas pendidikan sudah mengupayakan unit pelatihan pasca pendidikan, termasuk kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).