Bagikan:

Rumah Warga Miskin di Rembang Kebanjiran

Tiga rumah kepala keluarga miskin di Desa Gilis Kecamatan Sarang, Rembang kerap kebanjiran. Rumah yang tidak layak huni itu terendam luapan air selokan yang tidak kuat menampung kiriman air dari berbagai penjuru kampung.

NUSANTARA

Senin, 14 Jan 2013 12:03 WIB

Author

Radio R2B

Miskin di Rembang, Kebanjiran

KBR68H, Rembang –Tiga rumah kepala keluarga miskin di Desa Gilis Kecamatan Sarang, Rembang kerap kebanjiran. Rumah yang tidak layak huni itu terendam luapan air selokan yang tidak kuat menampung kiriman air dari berbagai penjuru kampung.

Salah satu penghuni rumah, Tarsini (40 tahun) menuturkan ketika banjir menggenang, ia bersama anak anaknya mengungsi ke kediaman tetangga. Ia menunjukkan sejumlah dinding rumah terbuat dari bambu yang mulai rusak, tanpa sanggup lagi memperbaiki. Hasil bekerja sebagai buruh tani, hanya cukup untuk makan sehari hari.

Sebelumnya, anggaran daerah tahun 2012 Rembang telah digelontorkan untuk dana stimulan program penataan rumah tidak layak huni bagi 240 kepala keluarga yang tersebar di seluruh kecamatan. Menurut rencana program tersebut dilanjutkan lagi tahun 2013, namun dengan sasaran terbatas, sehingga jumlahnya tidak sebanyak itu.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan Dan Tekhnologi Tepat Guna dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kab. Rembang, Sri Suryandari menjelaskan fokus tahun ini penataan rumah tidak layak huni untuk kalangan kader seperti kader Posyandu dan kader tim pengelola kegiatan bantuan desa (TPK BD) yang butuh uluran tangan. Perkiraan jumlahnya 100 orang penerima, dan kini dalam proses pendataan.

Sri menambahkan salah satu syarat penerima bantuan adalah tanah rumah bukan dalam status sengketa, maka sebaiknya resmi hak milik. Sebab, kata dia, di kabupaten Rembang jumlah rumah tidak layak huni mencapai 70 ribu unit lebih, maka penanganan akan dijalankan secara bertahap.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending