KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tidak menawarkan opsi rumah susun hak milik (rusunami) untuk merelokasi warga yang tinggal di sejumlah titik banjir. Rencananya, mereka hanya ditawarkan opsi rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Kepala Dinas Perumahan Jakarta Novizal mengklaim konsep rusunawa lebih meringankan warga tidak mampu karena harga sewa yang murah.
"Kalau rusunami mereka harus membeli dengan harga yang mungkin ratusan juta ya. Kalau rusunawa ini mereka hanya sewa, kalau mereka yang disebut warga terprogram, yang tidak mampu mereka hanya diberikan tarif sewa lebih kurang 150 ribuan, satu bulan, itu relatif sangat kecil dan itu ditempati seumur hidup. Bahkan nanti juga bisa diteruskan oleh anak atau turunan langsungnyalah. Asal jangan sampai diserahkan ke pihak lain," jelas Novizal.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta berencana merelokasi atau memindahkan pemukiman warga yang rawan banjir. Ini menyusul banjir besar yang melanda ibu kota dalam beberapa hari terakhir. Beberapa daerah yang rencananya menjadi sasaran relokasi adalah pemukiman di Penjaringan, Bidara Cina, dan bantaran Kali Ciliwung. Dana yang disiapkan mencapai Rp 25 miliar.
Relokasi Korban Banjir, Pemprov Jakarta Hanya Tawarkan Rusunawa
Pemerintah DKI Jakarta tidak menawarkan opsi rumah susun hak milik (rusunami) untuk merelokasi warga yang tinggal di sejumlah titik banjir. Rencananya, mereka hanya ditawarkan opsi rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Kepala Dinas Perumahan Jakarta Novi

NUSANTARA
Rabu, 23 Jan 2013 15:24 WIB


Relokasi Korban Banjir, Rusunawa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai