Bagikan:

Redam Kerusuhan, Gubernur NTB Datangi Sumbawa Besar

Gubernur Nusa Tenggara Barat. TGH. M. Zainul Majdi bersama beberapa pejabat lingkup Pemerintah Provinsi NTB hari ini meninjau ke Kabupaten Sumbawa Besar pasca kerusuhan kemarin. Selain memantau lokasi yang menjadi sasaran amuk massa, Gubernur NTB juga men

NUSANTARA

Rabu, 23 Jan 2013 15:11 WIB

Redam Kerusuhan, Gubernur NTB Datangi Sumbawa Besar

Gubernur NTB, Sumbawa Besar

KBR68H, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat. TGH. M. Zainul Majdi bersama beberapa pejabat lingkup Pemerintah Provinsi NTB hari ini meninjau ke Kabupaten Sumbawa Besar pasca kerusuhan kemarin. Selain memantau lokasi yang menjadi sasaran amuk massa, Gubernur NTB juga mengunjungi para pengungsi dan berdialog dengan para korban. Saat ini dilakukan rapat dengan pihak terkait untuk meredam kerusahan.

“Pak Gubernur NTB didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri), Kepala Dinas Sosial dan Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, Kasdam, Asintel Kodam dan beberapa pejabat lainnya. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lagi penyerangan yang mengakibatkan bertambahnya kerugian, bahkan korban jiwa,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda NTB, Tri Budiprayitno.

Tri menuturkan, Zainul Majdi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Pemicu terjadinya aksi massa di Sumbawa Besar tidak dikaitkan dengan persoalan Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA). Terlebih, masyarakat setempat dikenal dengan tingginya tingkat partisipasi dalam menjaga keamanan. Karena selama ini, Sumbawa Besar menjadi daerah yang paling kondusif di NTB.
 
Sebelumnya, ribuan orang warga menyerang permukiman tertentu di Sumbawa Besar yang dipicu isu bernuansa SARA, siang kemarin. Rumah, pertokoan dan sepeda motor menjadi sasaran pembakaran warga yang beringas. Sebelum terjadinya penyerangan itu, beberapa orang dari mahasiswa dan sanak keluarga Arniati, wanita yang dinyatakan tewas pada malam Sabtu (19/1) akibat kecelakaan lalu lintas.
 
Namun, sanak keluarganya meragukan penyebab kematian Arniati. Sebab, di tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sebelum dinyatakan tewas, Arniati bersama pacarnya, anggota polisi I Gede Eka Suarjana, keluar bermalam minggu dengan berboncengan sepeda motor. I Gede kini masih dirawat di RSU Bhayangkara Mataram karena mengalami luka cukup parah akibat kecelakaan itu. Tapi, beredar SMS yang diterima warga setempat bahwa Arini tewas karena diperkosa lalu dibunuh. SMS itulah yang menyulut emosi warga.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending