Bagikan:

Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba Dibangun di UII

Universitas Islam Indonesia (UII) mendirikan Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba UII. Pendirian dilakukan menyusul maraknya kasus penyalahgunaan narkoba yang merambah di berbagai lapisan masyarakat.

NUSANTARA

Rabu, 23 Jan 2013 17:08 WIB

Author

Radio Unisi

Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba Dibangun di UII

Narkoba, UII

KBR68H, Yogyakarta – Universitas Islam Indonesia (UII) mendirikan Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba UII. Pendirian dilakukan menyusul maraknya kasus penyalahgunaan narkoba yang merambah di berbagai lapisan masyarakat.

Rektor UII, Edy Suandi Hamid, saat peresmian Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba UII, kemarin, menyatakan, masalah narkoba menjadi salah satu problematika krusial bagi negeri ini. Untuk mengatasinya semua lapisan masyarakat harus ikut andil tanpa terkecuali termasuk Perguruan Tinggi (PT).

“Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang bertanggung jawab mencetak kader-kader terbaik bangsa, tentunya berkewajiban menyelamatkan generasi penerus,” ungkap Edy Suandi Hamid.

Pusat Studi ini menjadi pusat kajian khusus pertama di PT Indonesia yang peduli pada gerakan anti narkoba saja. Pusat kajian ini juga dilakukan secara terpadu multidisipliner serta mempunyai jalinan network secara regional, nasional dan internasional sesuai sifat kejahatan narkoba yang mengglobal.

“Maka UII dapat dikatakan menjadi pionir dalam pendirian dan pengembangan Pusat Studi Penyalahgunaan Narkoba pada tingkat Perguruan Tinggi” ungkapnya.

Peresmian Pusat Studi ini kemudian diikuti dengan konferensi bertajuk “International Counter Narcotics Conference (ICNC 2013): Save the Young Generation from Drugs” yang menghadirkan Wakil Jaksa Agung RI Darmono, Kepala BNN Pusat. Anang Iskandar, Ketua DPP Granat KRH. Henry Yosodiningrat, dan Director Asian Center Research in Drug Abuse University Sains Islam Malaysia, Rushdan Mohd Jailani.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending