KBR68H, Mataram – PT Pupuk Kaltim diminta memperkuat armada angkutan laut menyusul kelangkaan pupuk urea di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam pertemuan komisi II DPRD NTB dengan pihak Pupuk Kaltim beberapa waktu yang lalu, masalah angkutan menjadi salah satu kendala ketersediaan pupuk. Karena itu, PT Pupuk Kaltim diharapkan menyediakan armada angkutan yang memadai untuk distribusi pupuk bagi petani.
Anggota Komisi II (Bidang Pertanian) DPRD NTB M Hadi Sulthon mengatakan, jika kapal penyeberangan menjadi kendala distribusi pupuk, maka PT Pupuk Kaltim sebaiknya melakukan kontrak dengan pihak ketiga untuk menjamin pengapalan pupuk tetap lancar.
Sulthon mengatakan, pupuk merupakan salah satu instrumen penting dalam pertanian masyarakat. Namun hampir setiap tahun, masalah kelangkaan pupuk selalu terdengar. Pemprov NTB bersama dengan perusahaan distributor pupuk diminta tetap berkomunikasi agar stok pupuk yang dibutuhkan petani bisa tersedia dengan baik.
“Jika kendala angkutan selalu menjadi alasan, tentu petani yang akan jadi korban,” kata Sulthon.
DPRD, kata dia, juga mengharapkan agar kios-kios yang menjual pupuk diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) segera ditertibkan karena bisa merugikan pembeli. Pemprov NTB juga diminta tetap melakukan pengawasan untuk menjamin tidak adanya pihak yang “bermain” terhadap stok pupuk serta harga yang di pasaran.
Pupuk di NTB Langka, PT Pupuk Kaltim Diminta Perkuat Armada Angkutan
PT Pupuk Kaltim diminta memperkuat armada angkutan laut menyusul kelangkaan pupuk urea di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam pertemuan komisi II DPRD NTB dengan pihak Pupuk Kaltim beberapa waktu yang lalu, masalah angkutan menjadi salah

NUSANTARA
Senin, 28 Jan 2013 17:06 WIB


Pupuk di NTB
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai