KBR68H, Jakarta- Populasi hiu martil di Raja Ampat, Papua Barat hampir punah. Dewan Pembina Conservation International Indonesia, Albert Nebore mengatakan, hiu jenis ini banyak diburu sehingga populasinya menurun drastis.
Albert berharap dengan adanya Perda Anti Penangkapan Hiu, mampu menjaga habitat hiu. Sebab, objek wisata hiu di Raja Ampat bisa mencapai Rp 3 miliar tiap tahunnya.
“100 persen akibat perburuan hiu. Sejauh yang saya tahu ada hiu martil, black tip, white tip. Cuma yang martil sudah tidak kelihatan. Saya pikir ada satu dua ekor, kalau dilihat ada hiu martil yang ditangkap, itu populasinya turun sampai hampir punah,” kata Albert dalam wawancaranya dengan KBR68H, kamis siang.
Dewan Pembina Conservation International Indonesia, Albert Nebore, menambahkan saat ini sektor pariwisata Raja Ampat mampu menghasilkan 8 miliar rupiah dalam bentuk tunai, dan pariwisata hiu merupakan unggulan di Raja Ampat.
Populasi Hiu Martil Raja Ampat Terancam Punah
Populasi hiu martil di Raja Ampat, Papua Barat hampir punah. Dewan Pembina Conservation International Indonesia, Albert Nebore mengatakan, hiu jenis ini banyak diburu sehingga populasinya menurun drastis.

NUSANTARA
Kamis, 31 Jan 2013 14:22 WIB

hiu martil, raja ampat, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai