Bagikan:

Penolakan Jamkesmas di Rembang Berakhir

Kasus penolakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat di desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah mulai mencair. Ini terjadi setelah Kepala Desa Kadiwono Ahmad Ridwan, hari ini dipanggil oleh Sekretaris Daerah Rembang, Hamzah Fathoni.

NUSANTARA

Jumat, 11 Jan 2013 15:56 WIB

Author

Radio R2B

Jamkesmas, Rembang

KBR68H, Rembang – Kasus penolakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat di desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah mulai mencair. Ini terjadi setelah Kepala Desa Kadiwono Ahmad Ridwan, hari ini dipanggil oleh Sekretaris Daerah Rembang, Hamzah Fathoni.

Sebelumnya, Ahmad Ridwan mengembalikan 200-an kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat di Desa Kadiwono kepada pihak kecamatan. 

Seusai pertemuan, Camat Bulu, Suswantoro mengatakan, kartu Jamkesmas akan diserahkan kembali ke jajaran pemerintah Desa Kadiwono. Begitu ada penerima tidak tepat sasaran, kartu bisa di-pending dulu. Sebaliknya bagi keluarga miskin yang belum memperoleh fasilitas berobat gratis Jamkesmas, akan didata ulang. Lalu, jika memenuhi syarat, dialihkan untuk mendapatkan program Jaminan Kesehatan Rembang Sehat (JKRS).

Kepala Desa Kadiwono Ahmad Ridwan menyatakan, siap mendata ulang bersama kecamatan dan instansi terkait. Namun ia meminta jaminan pasien JKRS jangan sampai ditolak saat akan berobat. Ia menegaskan, hak masyarakat miskin harus dipenuhi sebagaimana mustinya.

Sementara itu, Sekda Rembang Hamzah Fathoni memastikan penolakan tidak akan terjadi. JKRS adalah jaminan kesehatan daerah. Pemegang kartu hanya boleh berobat di rumah sakit dr R Sutrasno Rembang dan rumah sakit rujukan di Semarang, yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten. Sedangkan penerima Jamkesmas bisa berobat di rumah sakit manapun, dengan anggaran ditanggung pemerintah pusat. Di Kabupaten Rembang, tahun ini tercatat ada 310.939 jiwa penerima Jamkesmas atau naik 63.125 jiwa, dibandingkan pendataan tahun 2008 silam.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending