KBR68H, Jakarta - Warga Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur menolak konsep relokasi yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Sampang.
Salah satu kuasa hukum warga Syiah, Hertasning mengatakan Pemerintah Sampang berencana memindahkan mereka keluar wilayah tersebut seperti Mojokerto atau Sidoarjo.
Namun warga keberatan dengan alasan ingin tetap tinggal di tanah kelahiran mereka.
"Ada tiga pilihan; kembali ke ajaran Sunni, atau transmigrasi ke luar Jawa, atau keluar dari Sampang dicarikan tempat di sekitar Mojokerto atau Sidoardjo. Itu kira-kira tiga opsi yang kami dengar. Tetapi kami tidak tahu persis, apakah ini sudah benar-benar disosialisasikan kepada pengungsi. Tetapi para pengungsi sudah dengar ada tiga pilihan dari pemerintah itu," kata Hertasning salah satu kuasa hukum warga Syiah.
Pemerintah Kota Sampang, Madura, kembali menyiapkan konsep relokasi sementara bagi pengungsi Syiah ke lokasi baru.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sampang, Rudi Setiadhi mengatakan lokasi pengungsian warga Syiah saat ini di gedung olah raga (GOR) Sampang, Madura, tidak manusiawi dan tidak sehat.
Sejak Agustus tahun lalu, warga Syiah di usir dari Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam lantaran rumah mereka dibakar oleh massa intoleran.
Sejak saat itu 165 orang warga Syiah tinggal di dalam GOR tersebut dengan status sebagai pengungsi.