KBR68H, Jakarta- Banjir 2013 dianggap lebih besar dari banjir 2007 dan menjadikan Jakarta berstatus tanggap darurat namun pendekatan penyelesaiannya masih feodal.
“Persoalan dalam kondisi ini adalah koordinasi yang masih lebih banyak dibicarakan dari pada dilaksanakan. Pendekatan yang obyektif adalah fungsional, pendekatan berdasarkan efisiensi efektivitas kebutuhan tapi di kita pendekatannya masih birokratis, feodal malah, masih menunggu perintah,” kata Indria Samego, pengamat pemerintahan dari LIPI menanggapi tanggap darurat Jakarta.
Antar intra Pemerintah Pusat, misalnya Kementerian PU, Kementerian Sosial Kementerian Dalam Negeri, BNPB, dan lainnya sifatnya kuratif atau menyembuhkan. “Koordinasi antar kementerian itu harus ada perencanaan jangka panjang. Masa kondisi seperti ini harus berulang dan kata kuncinya adalah koordinasi itu,“ tandasnya.
Akibat banjir Jakarta, Kamis (17/1) sejumlah kantor pemerintah dan swasta lumpuh, transportasi tidak berjalan dan ribu warga mengungsi. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di beberapa titik di Jakarta akibat hujan deras diperkirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Sumber: http://www.greenradio.fm/news/latest/8226-koordinasi-penangan-banjir-masih-feodal
Pengamat: Koordinasi Penangan Banjir Masih Feodal
Banjir 2013 dianggap lebih besar dari banjir 2007 dan menjadikan Jakarta berstatus tanggap darurat namun pendekatan penyelesaiannya masih feodal.

NUSANTARA
Jumat, 18 Jan 2013 11:22 WIB

banjir, jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai