Bagikan:

Pemprov Yogya Sulit Atasi Kerusakan akibat Abrasi

Dinas kehutanan Propinsi Yogyakarta mengaku kesulitan mengurangi kerusakan akibat abrasi di sejumlah pantai di Laut Selatan. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi DIY, Ahmad Dawam mengatakan, saat ini daerah di sekitar pantai telah disewakan perusahaan swasta

NUSANTARA

Minggu, 27 Jan 2013 21:34 WIB

Author

Febriana

Pemprov Yogya Sulit Atasi Kerusakan akibat Abrasi

Pemprov Yogya, Abrasi

KBR68H, Yogyakarta - Dinas kehutanan Propinsi Yogyakarta mengaku kesulitan mengurangi kerusakan akibat abrasi di sejumlah pantai di Laut Selatan.

Kepala Dinas Kehutanan Propinsi DIY, Ahmad Dawam mengatakan, saat ini daerah di sekitar pantai telah disewakan perusahaan swasta sebagai tempat usaha. Hal itu mengakibatkan usaha penanaman pohon atau pembangunan pemecah ombak tidak dapat dilakukan.

"Ternyata lahan pantai itu sudah dikotak – kotakin, ini miliknta PT ini, ini miliknya PT itu enggak berani nanam pohon saya. Artinya sdah ada hak untuk mengelola, entah untuk perikanan, atau untuk apa, artinya sudah atas nama. Padahal orangnya atau usaha ini orangnya tidak pernah datang, tetapi kit atidak berani untuk melepas..jangan – jangan kita nanam , nanti mereka datang dan bekerja mereka malah melepas , mencabut pohon …kalau sebepanjang ada kepemilikan saya tidak akan nanam," jelas Ahmad Dawam.

Kepala Dinas Kehutanan DIY, Ahmad Dawam memperkirakan kerusakan akibat abrasi di Laut pantai Selatan akan terus bertambah. Ini karena hanya beberapa pantai saja yang mempunyai fasilitas pemecah gelombang. Selain itu, alih fungsi pantai menjadi kawasan wisata juga menyulitkan usaha penanaman pohon atau fasilitas pemecah ombak. Daerah terparah akibat abrasi terjadi di pantai kabupaten Bantul. Abrasi di pantai Kwaru mencapai rumah penduduk atau sekitar 20 meter. Fasilitas pendukung perekonomian penduduk seperti Tempat Penjuakan Ikan (TPI) hancur, bahkan penduduk yang tinggal di tepi pantai terpaksa pindah.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending