Pemprov Kaltim Bangun Rumah Sakit di Setiap Kabupaten

KBR68H, Samarinda- Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan komitmen pemerintah Provinsi untuk pemerataan pembangunan di setiap daerah khususnya di kabupaten, terlebih di wilayah pedalaman, perbatasan dan terpencil.

“Tahun ini akan kita bangun rumah sakit pratama di Talisayan dan selanjutnya dibeberapa kawasan kabupaten yang memiliki wilayah perbatasan, pedalaman dan terpencil,” kata Awang Faroek.

Ia mengakui, prioritas pembangunan Kaltim adalah pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, sektor kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang harus diwujudkan Pemprov Kaltim.

Selain itu, pemerataan pembangunan harus dinikmati seluruh rakyat Kaltim baik di perkotaan, pedesaan, pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil. Mereka hak yang sama menerima pelayanan kesehatan.

Bahkan untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit di kabupaten yang memiliki kawasan perbatasan dan pedalaman, maka Pemprov telah mengalokasikan anggaran per rumah sakit sebesar Rp 15 miliar.

Dengan nilai pembangunan tersebut, ujar Awang, rumah sakit itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Diantaranya, fasilitas 50 tempat tidur dan pelayanan dokter spesialis, fasilitas bedah (ruang operasi dan perawatan serta laboratorium) serta fasilitas bersalin untuk para ibu melahirkan.

Menurut Awang, pembangunan rumah sakit diutamakan pada kawasan pedalaman dan perbatasan yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Misalnya, Kecamatan Sebatik yang merupakan suatu wilayah berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Dalam tahun ini kita akan usulkan melalui ABT (Anggaran Biaya Tambahan) dari APBD untk mendukung pelaksanaan pembangunan rumah sakit di kawasan perbatasan dan pedalaman di setiap kabupaten. Target kita satu kabupaten satu rumah sakit,” jelasnya.

Sementara itu untuk ketersediaan tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun bidan di daerah perbatasan dan pedalaman tersebut. Pemprov Kaltim terus berupaya memberikan dukungan melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang di sekolah-sekolah perawat maupun akademi keperawatan serta Fakultas Kedokteran di Universitas Mulawarman.

“Sekolah dan akademi keperawatan akan terus kita galakkan. Kami setiap tahun memberikan beasiswa pendidikan, karenanya diharapkan agar  putra-putri di pedalaman dan perbatasan maupun daerah terpencil mau bersekolah di bidang  keperawatan dan kesehatan sehingga setelah lulus kembali mengabdi di daerahnya,” harap Awang Faroek.