Bagikan:

Pemerintah Ajukan Rp 2 Triliun untuk Sodet dan Normalisasi Ciliwung

Kementerian Pekerjaan Umum meminta anggaran sekitar Rp 2 triliun kepada Kementerian Keuangan. Dana diajukan untuk membangun sodetan sungai Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur. Sebagian dana itu juga akan digunakan untuk menormalisasi sungai Ciliwung.

NUSANTARA

Kamis, 31 Jan 2013 15:57 WIB

Author

Yudi Rahman

Pemerintah Ajukan Rp 2 Triliun untuk Sodet dan Normalisasi Ciliwung

banjir, jakarta

KBR68H, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum meminta anggaran sekitar Rp 2 triliun kepada Kementerian Keuangan. Dana diajukan untuk membangun sodetan sungai Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur. Sebagian dana itu juga akan digunakan untuk menormalisasi sungai Ciliwung.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, proyek penyodetan dan normalisasi Ciliwung akan dilaksanakan pada tahun ini. Surat pengajuan anggaran sudah dikirimkan Kementerian PU ke kementerian Keuangan agar bisa dicairkan segera.

“Menteri PU diminta untuk mengajukan anggaran agar untuk segera membangun codetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur itu pertama. Priroitas mendesak kedua adalah normalisasi kali Ciliwung tetapi yang diutamakan sekali dari Manggarai sampai jalan Casablanca. Atas hasil peninjauan kemarin maka saya sudah mengusulkan surat agar bisa menambah anggaran untuk kepentingan itu, jumlahnya sekitar Rp 2 triliun yaitu untuk mengerjakan codetan dan normalisasi Ciliwung,” ucap Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat Rapat Kerja dengan DPR soal penangan banjir di tiga provinsi.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan, pengerjaan normalisasi sungai terus dilakukan bekerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PU. Dia mengutarakan, dalam proses normalisasi sungai Ciliwung terdapat sejumlah masalah, seperti masalah pembebasan lahan masyarakat yang ada di sisi sungai Ciliwung.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending