Bagikan:

Pemda Pati: Petani yang Padinya Puso Bisa Minta Bibit ke Pemerintah

Petani yang tanaman padinya puso akibat terendam air, bisa mengusulkan permintaan bibit ke Pemerintah. Terutama, bagi petani yang tanaman padinya terkena bencana, seperti halnya banjir.

NUSANTARA

Kamis, 10 Jan 2013 17:15 WIB

Author

Pas FM Pati

Pemda Pati, Puso

KBR68H, Pati -  Petani yang tanaman padinya puso akibat terendam air, bisa mengusulkan permintaan bibit ke Pemerintah. Terutama, bagi petani yang tanaman padinya terkena bencana, seperti halnya banjir.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertanak) Pati, Silvinus Pelo Shibabhoka mengatakan, karena bencana petani dapat mengajukan usulan untuk mendapatkan bantuan bibit tanaman padi dari Pemerintah.

“Manakala terjadi bencana banjir, itupun sudah ada cadangan benih nasional. Jadi begitu ada laporan, kita bisa tindak lanjuti rehabilitasi, kita bisa usulkan dari cadangan benih nasional yang masih standby,” katanya.

Tanaman padi di areal seluas 200 an hektar di Kabupaten Pati yang terendam air, dipastikan sudah tidak dapat dipanen atau puso. Hal ini terjadi, karena tanaman padi yang sudah berumur dua pekan sampai  sebulan itu, terendam air sejak sepekan lalu.

Salah seorang petani warga Desa Gadudero bernama Sujud mengatakan, tanaman padi yang dipastikan puso karena tergenang air, mencapai 140 hektar. Dampaknya petani akan merugi, jutaan rupiah.

“Tergenang seperti ini sudah seminggu terakhir, dan ini terus bertambah tinggi airnya. Kalau begini, petani terus merugi sudah banyak keluar modal, sehingga hasilnya tak memungkinkan kalau ada banjir seperti ini,” katanya.

 Selain di Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo, tanaman padi yang sudah berbulir dan terendam banjir juga dialami sebagian petani di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, dan sebagian petani di Kecamatan Tayu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending