KBR68H, Mataram - Dokter forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram membeberkan hasil otopsi jenazah Arniati seorang mahasiswi Universitas Sumbawa yang diduga menjadi korban perkosaan. Dokter Alfi Sahrin mengatakan, korban meninggal karena benturan keras kecelakaan. Bukan diakibatkan perkosaan.
“Sebab kematian korban adalah benturan keras, antara tubuh bagian kanan, dengan permukaan benda tumpul yang luas, berupa patah tulang panggul dan patah tulang rusuk kanan. Luka-luka yang mempunyai pola distribusi, bentuk dan ukuran yang bervariasi seperti pada tubuh korban, identik dengan luka pada kecelakaan di jalan raya,” kata Dokter Alfi Sahrin.
Otopsi terhadap jasad Arniati dilakukan karena munculnya dugaan korban diperkosa anggota Polres Sumbawa yang merupakan kekasih korban. Akibat sangkaan itu, terjadi kerusuhan.
Data Kepolisian mencatat, sedikitnya 3.000 jiwa mengungsi setelah rumah-rumah mereka dirusak dan harta benda mereka dijarah dalam kerusuhan. Pengungsi berasal dari kampung Winogiri, kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, yang terusir dari kampung itu. Tersangka kerusuhan di Sumbawa, NTB terus bertambah menjadi 33 orang.
Korban Meninggal di Sumbawa Bukan Karena Perkosaan
Dokter forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram membeberkan hasil otopsi jenazah Arniati seorang mahasiswi Universitas Sumbawa yang diduga menjadi korban perkosaan. Dokter Alfi Sahrin mengatakan, korban meninggal karena benturan keras kecelak

NUSANTARA
Jumat, 25 Jan 2013 19:23 WIB

kerusuhan, sumbawa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai