Bagikan:

Korban Angin Puting Beliung di Polewali Protes Bantuan Makanan

Bantuan bahan makanan untuk korban angin puting beliung di Desa Tonyaman Kecamatan Polewali Sulawesi Barat diprotes warga. Pasalnya ikan kaleng yang disalurkan kepala desa sudah kadaluwarsa. Agus Tamin Salah satu korban angin puting beliung mengatakan, ba

NUSANTARA

Minggu, 27 Jan 2013 22:43 WIB

Author

Sukriwandi

Korban Angin Puting Beliung di Polewali Protes Bantuan Makanan

Puting Beliung, Polewali

KBR68H, Polewali Mandar – Bantuan bahan makanan untuk korban angin puting beliung di Desa Tonyaman Kecamatan Polewali Sulawesi Barat diprotes warga. Pasalnya ikan kaleng yang disalurkan kepala desa sudah kadaluwarsa. Agus Tamin Salah satu korban angin puting beliung mengatakan, bantuan yang di salurkan pemerintah desa sudah tak layak dikonsumsi.

“Ini yang diributi sekarang d itonyamang eh anak-anak yang diributi warga sekarang yang jadi masalah, ikan kaleng eh satu orang, satu KK ini satu ikan kaleng tapi kadaluwarsai. Oh sudah kadaluwarsa di? Hem to to. Tak berapa dibagikan satu anu,satu? Satu ikan kaleng satu indomie. Satu bungkus? Iya, tapi dalam koran itu Rp. 5 jutae. Ada berapa yang rusak berat dapat begitu disana? Tiga. Jadi kemarin didemo masyarakat disana,” kata Agus Taming.

Agus Tamin Salah satu korban angin puting beliung menambahkan, selain itu warga hanya mendapat 2 liter beras, satu bungkus indomie dan satu ikan kaleng per Kepala Keluarga (KK).

Sebelumnya, Bupati Polewali Mandar Ali Baal masdar mengumumkan besaran bantuan yang akan diterima warga korban angin puting beliung sebesar Rp 5 juta untuk kepala keluarga yang rumahnya rusak total. Sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat dan ringan, masing masing sebesar Rp. 3 juta dan Rp 2 juta. Mereka yang rumahnya rusak ringan sedang Pemkab akan memberikan bantuan sebesar sejuta. Pencairan akan dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan bagi warga yang rumahnya rusak total.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending