Bagikan:

Koperasi dan Wirausaha Baru Bantu Tekan Kemiskinan di NTB

Tahun 2012 ini, kinerja penanggulangan kemiskinan di NTB berjalan baik dengan penurunan 18,63 persen. Dibandingkan dengan daerah lain, persentase penurunan tersebut terhitung progresif, sehingga NTB termasuk dalam kelompok 5 besar nasional.

NUSANTARA

Jumat, 04 Jan 2013 15:02 WIB

Kemiskinan di NTB

KBR68H, Mataram - Tahun 2012 ini, kinerja penanggulangan kemiskinan di NTB berjalan baik dengan penurunan 18,63 persen. Dibandingkan dengan daerah lain, persentase penurunan tersebut terhitung progresif, sehingga NTB termasuk dalam kelompok 5 besar nasional.

Prestasi itu digapai dengan dukungan program terpadu penanggulangan kemiskinan. Salah satunya, yakni penciptaan 100 ribu wirausaha baru. Tapi, Dinas Koperasi dan Usaha Micro Kecil dan Menengah (Diskop dan UMKM) NTB, tidak berani mengklaim besaran persen yang bisa disumbangkan untuk menekan angka kemiskinan itu.

Kepala Diskop dan UMKM NTB, Moh. Rusdi mengatakan, pengembangan wirausaha baru diarahkan pada sektor jasa, perdagangan, pariwisata, pengembangan agribisnis pertanian hingga industry kreatif. Sasaran utamanya, yakni kalangan kaum muda yang baru tamat sekolah, para sarjana yang menganggur dan yang putus sekolah. Selain itu, didorong lahirnya para wirausahawan baru dari kalangan pekerja agar mereka berani membuka usaha sendiri.
 
“Kami juga terus mendorong agar pengusaha kecil dan koperasi juga didorong untuk mengembangkan wirasaha baru, sehingga terjadi singkronisasi antara koperasi dan gerakan menumbuhkembangkan budaya wirausaha di tengah masyarakat. Bergeraknya usaha tersebut akan sangat didukung dengan dukungan perbankan yang berkelanjutan. Untuk itu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus diupayakan ditingkatkan,” kata Moh. Rusdi.
 
Sejumlah rangsangan diberikan pemerintah daerah, seperti pendidikan dan pelatihan (Diklat) kewirausahaan, bimbingan dan konsultasi managemen pengembangan usaha. Lainnya, diadakan temu usaha dan promosi, penyediaan dan pendistribusian sarana belajar mandiri. Ada juga pengembangan teknologi tepat guna, pemberian akses pasar dan peningkatan pangsa pasar hingga pemberian bantuan permodalan selektif. “Program itu dilaksanakan secara berkelanjutan,” jelasnya.
 
KUR di NTB sejak 2009 hingga 2011 meningkat serapannya hingga 65 persen. Kredit UMKM yang dikucurkan perbankan di NTB pada 2011 mencapai 13,8 miliar. Hampir 30 persennya atau sekitar Rp 3,8 miliar dimanfaatkan UMKM. Berdasarkan jenis penggunaanya, 79 persen untuk modal kerja dan sisanya 20,91 persen untuk investasi. Sementara ivestasi Idustri Kecil Kecil Menengah (IKM) tahun 2011 sebesar Rp 411,2 miliar dengan nilai produksi Rp 2,27 triliun dan mampu menyerap 263.466 tenaga kerja.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending