Bagikan:

Kontrak Belajar Diputus, Guru Terpencil di Aceh Mengadu ke Dewan

Calon guru daerah terpencil (gurdacil) terancam diputus kontraknya oleh pemerintah Aceh. Merekapun mengadukan nasibnya ke Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

NUSANTARA

Senin, 28 Jan 2013 18:17 WIB

Kontrak Belajar Diputus, Guru Terpencil di Aceh Mengadu ke Dewan

guru terpencil, aceh

KBR68H, Aceh- Calon guru daerah terpencil (gurdacil) terancam diputus kontraknya oleh pemerintah Aceh. Merekapun mengadukan nasibnya ke  Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Salah seorang peserta audiensi mengatakan kontrak mereka akan berakhir tahun ini, sedangkan mereka baru menempuh pendidikan selama 3,5 tahun. Sementara untuk jenjang pendidikan S1 dibutuhkan waktu belajar minimal 4 tahun. oleh karena itu mereka meminta agar kontrak belajar mereka diperpanjang untuk satu tahun kedepan.

Anggota Komisi E DPR Aceh Mahyaruddin Yusuf mengatakan pemerintah Aceh harus memperpanjang kontrak guru daerah terpencil tersebut. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan pemerintah selama 3,5 tahun terakhir akan sia-sia jika para gurdacil tidak bisa melanjutkan sisa pendidikan mereka oleh karena alasan ketidaan biaya.

“Jadi mereka minta agar pemerintah Aceh melanjutkan satu tahun lagi, dan kami pikir ini memang harus diperhatikan, kalau tidak akan sia-sia dana yang selama ini dikeluarkan untuk mereka,”lanjutnya.

Mahyarudin menambahkan jumlah gurdacil yang direkrut oleh Komisi Beasiswa Aceh (KBA) berjumlah 301 orang, namun tersisa 284 orang. Para guru ini mengakui rata-rata sudah pada tahap menyusun skripsi dan Praktek kerja lapangan (PKL).

Selain itu Mahyarudin menyayangkan sikap LPSDM Aceh yang dinilai tidak bertanggungjawab atas permasalahan tersebut. Menurut Mahyarudin calon guru itu tersebut berasal dari daerah-daerah di pedalaman Aceh, seperti Singkil, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Pulau Simuelu.


Sumber: http://portal.radioantero.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1036:beasiswa-gurdacil-terancam&catid=35:demo-content&Itemid=169

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending