Bagikan:

Kerusakan Hutan Sebabkan Longsor di Lombok Utara

Bencana longsor di Pusuk Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat terjadi akibat kerusakan hutan. Kondisi hutan di Pusuk dan beberapa tempat lainnya dinilai cukup memprihatinkan karena maraknya praktek pembalakan liar atau illegal logging sejak p

NUSANTARA

Rabu, 09 Jan 2013 10:52 WIB

Kerusakan Hutan, Lombok Utara

KBR68H- Mataram - Bencana longsor di Pusuk Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat terjadi akibat kerusakan hutan. Kondisi hutan di Pusuk dan beberapa tempat lainnya dinilai cukup memprihatinkan karena maraknya praktek pembalakan liar atau illegal logging sejak puluhan tahun lalu. Namun, Kepala Dinas Kehutanan NTB Abdul Hakim mengatakan, kondisi hutan kini mulai berangsur membaik sejak dua tahun terakhir ini. Wilayah Pusuk masuk dalam kawasan hutan Rinjani Barat dengan luas mencapai 48 ribu hektar lebih.

“Bukan faktor alam, nakalnya masyarakat, illegal logging hingga terjadi erosi, terjadi degradasi lahan, itu seperti yang terjadi sekarang, makanya kemarin kita lakukan penanaman di pusuk itu. Dan sekarang di sana banyak sekali yang tangkap mandor dan semua masuk menjadi P2, kan ada yang 3 tersangkanya,” jelas Abdul Hakim.
 
Abdul Hakim menambahkan saat ini tengah ditangani 8 kasus illegal logging di kawasan tersebut. Berkas perkara kedelapan kasus itu siap untuk dilimpahkan ke pengadilan guna menjalani proses persidangan. Upaya itu sebagai bentuk ketegasan penegakan hukum terhadap tersangka illegal logging. Bencana longsor yang terjadi di Lombok Utara membuat ratusan warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.
 
Untuk meminimalisir terjadinya bencana longsor di kawasan Rinjani Barat, termasuk Pusuk lanjut Abdul Hakim, dilakukan reboisasi. Hingga saat ini, telah ditanam pohon kayu putih seluas 530 hektar dan karet 600 hektar. Beberapa jenis kayu lainnya juga ditanam, seperti Jati, Mahoni, Durian dan lainnya agar dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar kawasan hutan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending