KBR68H, Polewali Mandar - Hampir 40 siswa di sekolah satu atap di Pulau Battoa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat tidak menerima ijazah kelulusan tahun lalu.
Ini lantaran Kepala Sekolah SD dan SMP satu atap itu menolak menandatangani ijazah kelulusan siswa.
Salah satu guru, Nurlina menuturkan, sikap Kepala Sekolah itu dilatarbelakangi kasus penyunatan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang berujung pada demo orangtua siswa. Kata dia, ada 19 siswa kelas 6 SD dan 20 siswa SMP yang bernasib seperti itu.
"Karena katanya 'saya tidak dihargai karena saya langsung didemo tanpa kompromi terlebih dahulu'. Begitu katanya," ungkap Nurlina.
Menurut Nurlina, dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dipotong sebesar Rp60 ribu per siswa.
Salah satu tenaga pengajar di SD & SMP satu atap Nurlina menambahkan, masalah ini sudah diketahui Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora).
Dia mengaku baru saja mengantar seluruh Ijazah tersebut di Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikpora Polewali Mandar untuk ditindaklanjuti.
Selain itu, pihak sekolah lanjutan yang menerima siswa tersebut juga sudah meminta Ijazah penamatan dari sekolah asalnya, termasuk dari sekolah satu atap.