KBR68H, Jakarta - Kepolisian Papua menyerahkan penyelesaian kasus tewasnya Ketua Komisi A DPRD Tolikara, Husia Yosia secara adat. Juru Bicara Kepolisian Papua I Gede Sumerta Jaya mengatakan hal itu sesuai aturan di sana dan permintaan keluarga. Kepolisian hanya akan memeriksa tiga saksi sebagai masukan untuk penyelesaian secara adat.
"Ini rencananya mau diselesaikan secara adat, sudah tidak ada masalah. Jadi rencana hari ini, korban akan dibawa ke Wamena. (Kenapa diselesaikan secara adat?) Karena ini lebih efektif demikian dan dari keluarga minta seperti itu, dan itu sudah biasa di wilayah pengunungan dan itu lebih efektif. Daripada menggunakan hukum positif maupun hukum nasional," Kata I Gede Sumerta Jaya kepada KBR68H.
Sebelumnya, Husia Yosia tewas dikeroyok warga pendukung Partai Demokrat. Warga sepakat memilih pasangan calon Lukas Enembe dan Klemen Tinal melalui sistem noken atau penggunaan tas asli Papua. Tapi korban nekat memilih calon lain. Mekanisme noken ini berupa kesepakatan satu komunitas (kampung atau distik) untuk memilih calon, kemudian mencoblos dan memasukkan surat suara ke dalam noken.
Kematian Ketua Komisi A DPRD Tolikara Diselesaikan Secara Adat
Kepolisian Papua menyerahkan penyelesaian kasus tewasnya Ketua Komisi A DPRD Tolikara, Husia Yosia secara adat. Juru Bicara Kepolisian Papua I Gede Sumerta Jaya mengatakan hal itu sesuai aturan di sana dan permintaan keluarga. Kepolisian hanya akan memeri

NUSANTARA
Rabu, 30 Jan 2013 12:22 WIB

parpol, pilkada, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai