Bagikan:

Kabupaten NTB Diminta Perhatikan Kualitas Pendidik

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, Mochamad Irfan meminta pemerintah kabupaten/kota lebih memperhatiakan mutu dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).

NUSANTARA

Senin, 21 Jan 2013 15:02 WIB

Author

radio Global

pendidikan, NTB

KBR68H, Mataram - Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, Mochamad Irfan meminta pemerintah kabupaten/kota  lebih memperhatiakan mutu dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).

Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) nasional, banyak PTK di NTB mendapat nilai rendah. Jika kompetensi guru rendah, kualitas dan mutu pendidikan di NTB dikhawatirkan akan jeblok.

"Masalah kompetensi guru di NTB, baik yang sudah disertifikasi maupun belum harus diperhatikan. Guru menjadi ujung tombak maju atau tidaknya pendidikan di NTB. Kemajuan NTB akan sangat tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang didasari kualitas pendidikannya. Jadi ini saling terkait," Irfan.

Irfan menuturkan, pihaknya telah bersurat ke pemerintah kabupaten/kota  untuk memperhatikan hal tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan hearing dengan komisi pendidikan DPRD kabupaten/kota agar dapat ikut berkontribusi dengan memperjuangkan anggaran khusus untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan NTB. Dana sharing itu sebagai bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.

Tahun 2013 ini, lanjut Irfan, dijadikan sebagai tahun kebangkitan bagi PTK yang dicanangkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Musliar Kasim di Kota Bima seminggu lalu. Pencanangan itu akan diikuti dengan berbagai program pendidikan dan latihan (Diklat) bagi para guru. Selain itu, akan dianggarkan dana untuk peningkatan mutu PTK di NTB. Ditargetkan hasil UKG di NTB dapat diatas rata-rata nasional.

Sumber: http://www.globalfmlombok.com/content/kabupatenkota-diminta-perhatikan-ptk-ntb

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending