KBR68H, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku bakal membatalkan proyek ambisius pembangunan enam ruas tol dalam kota jika diketahui ada motif bisnis dalam proyek itu.
Pernyataan itu disampaikan saat dengar pendapat antara Kementerian Pekerjaan Umum, Konsorsium Masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jakarta.
Jokowi menginginkan agar pembangunan tol tersebut didukung masyarakat.
"Setelah
tadi saya mendengarkan-mendengarkan, mungkin ini baru 90 persen
benar---dan nanti kalau ada yang menambahi saya jadi mengerti 100 persen
benar. Tetapi yang paling penting adalah saya ingin menjadi pejabat
publik yang tidak melanggar etika kebijakan. Enam ruas jalan tol ini
akan benar-benar saya setujui bila ini memang lahir dari sebuah
kebutuhan yang wajar dari masyarakat, bukan dari murni kepentingan
bisnis," kata Joko Widodo.
Rencana pemerintah pusat membangun enam ruas jalan tol di Jakarta menuai kontroversi.
Lebih 3.600 orang menandatangani petisi menolak rencana itu. Alasannya, pembangunan jalan bukan solusi mengatasi kemacetan Jakarta. Menurut penanda tangan petisi ini, kemacetan mesti diatasi dengan perbaikan sarana transportasi umum.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dikritik karena dianggap mengingkari janjinya saat ikut Pemilihan Gubernur Jakarta, yaitu menolak pembangunan ruas jalan tol dalam kota.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan enam ruas jalan tol itu mencapai Rp41 triliun.