Bagikan:

Indonesia Kekurangan Banyak Guru SD

Indonesia saat ini kekurangan banyak guru PNS, khususnya guru Sekolah Dasar.

NUSANTARA

Jumat, 25 Jan 2013 13:24 WIB

Indonesia Kekurangan Banyak Guru SD

guru, sertifikasi

KBR68H, Mataram- Indonesia saat ini kekurangan banyak guru PNS, khususnya guru Sekolah Dasar. SD dengan 6 kelas atau rombongan belajar rata-rata hanya memiliki 4 guru kelas. Kekurangan itu diisi guru honorer yang diangkat satuan pendidikan atau sekolah. Selain itu, banyak guru di sekolah swasta yang ditarik ke sekolah negeri.

" Banyak persoalan guru yang masuk memerlukan pengaturan cermat. PP Guru yang sudah ada dirasa perlu disempurnakan agar persoalan guru di Indonesia bisa diselesaikan. Jika tidak diselesaikan, maka masalah itu akan mengancam pembangunan pendidikan Indonesia," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),  Sulistiyo,saat Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) di Hotel Lombok Raya Mataram.

Sulistiyo mengungkapkan, guru honorer di sekolah negeri belum diatur masalah kepegawaian, hak dan penghargaannya. PGRI mengusulkan  agar mereka mendapatkan hak-haknya dengan wajar, termasuk dapat ikut sertifikasi. Demikian juga guru swasta dan guru PNS DPK yang belum diatur kepangkatan dan penghasilan minimalnya. PGRI mengusulkan mereka bisa memiliki pangkat dan jabatan, seperti dosen swasta. Sistem rekrutmen guru yang diangkat sebagai pengawas sekolah atau penilik pendidikan nonformal juga perlu diatur.
 
Terkait sertifikasi guru, Sulistiyo memaparkan, pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) masih banyak yang bermasalah. Menurut pemerintah pusat, uang sudah dikirim ke kabupaten/kota. Tapi, pemerintah kabupaten/kota mengaku dananya masih kurang, sehingga  menyimpan dana tersebut. “ Ini dimana masalahnya, apakah di pusat atau di kabupaten/kota. Saya mendapat keluhan banyak sekali tentang itu,” bebernya.

Sumber: http://globalfmlombok.com/content/indonesia-kekurangan-banyak-guru-pns

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending