Bagikan:

Harga Minyak Tanah di Katingan Meroket, Warga Minta Operasi Pasar

Harga Minyak Tanah (Mitan) di Katingan, Kalimantan Tengah meroket, berkisar antara Rp 9.000,- hingga 10.000,- perliter. Untuk itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagokp) dan UMKM diminta turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang s

NUSANTARA

Kamis, 17 Jan 2013 12:46 WIB

minyak tanah, katingan

KBR68H, Katingan- Harga Minyak Tanah (Mitan) di Katingan, Kalimantan Tengah meroket, berkisar antara Rp 9.000,- hingga 10.000,- perliter.  Untuk itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagokp) dan UMKM diminta turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya.

“Karena, jika harga seperti ini dibiarkan berlarut-larut, akan kian meningkat dan akhirnya akan membebani pengeluaran masyarakat, terutama masyarakat yang berekonomi lemah,” kata Ibung salah seorang warga Kasongan.

Menurut Ibung, Disperidagkop UMKM dapat memberikan petunjuk tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada semua pemilik pangkalan Mitan yang beroperasi di wilayah Katingan. Meroketnya harga eceran Mitan di beberapa Kios dan Warung itu lantaran penjual di pangkalan sudah menaikkan harga terlebih dahulu, sehingga, para pengecer menjual dengan harga yang tinggi pula.

“untuk itulah, yang harus diberikan penjelasan oleh Disperindagkop dan UMKM adalah penjual yang ada di pangkalan,” tegas Ibung.

Ibung juga meminta kepada Disperindagkop dan UMKM agar melakukan operasi pasar khusus Mitan yang dibagi-bagikan ke masyarakat, dengan HET yang sudah ditentukan. Sedangkan pembelian dibatasi minimal sekitar 10 liter per Kepala Keluarga (KK). Karena, hal seperti ini pernah dilakukan di Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), dengan cara satu kali seminggu. 


Sumber: http://katinganfm.wordpress.com/author/katinganfm/

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending