Bagikan:

DPRD NTB: Aparat Keamanan Belum Kelola Dampak Terorisme

Aparat keamanan dipandang belum mengelola dampak dari perburuan terorisme di Indonesia terutama di NTB. Densus 88 Anti Teror dinilai hanya melaksanakan aspek penegakan hukum saja, sementara rehabilitasi psikologi serta keresahan masyarakat pasca penggereb

NUSANTARA

Senin, 07 Jan 2013 15:43 WIB

DPRD NTB, Terorisme

KBR68H, Mataram - Aparat keamanan dipandang belum mengelola dampak dari perburuan terorisme di Indonesia terutama di NTB. Densus 88 Anti Teror dinilai hanya melaksanakan aspek penegakan hukum saja, sementara rehabilitasi psikologi serta keresahan masyarakat pasca penggerebekan teroris belum dikelola dengan baik.

Wakil ketua DPRD NTB Suryadi Jaya Purnama mengatakan, ada beberapa kasus yang salah tangkap, salah tembak serta salah target dalam operasi pemberantasan terorisme. Kondisi itu menyebabkan trauma pada korban dan berdampak buruk bagi psikologis.
 
Sementara itu, keluarga korban penembakan juga mestinya diberikan bimbingan secara psikologis agar tidak mengalami truma dalam menjalani hidup. Meskipun demikian, pihaknya mengapresiasi kinerja dari aparat keamanan yang dalam beberapa waktu terakhir telah berhasil melumpuhkan beberapa terduga teroris baik di NTB maupun di luar daerah.
 
Berkaitan dengan adanya andil warga di Bima maupun Dompu dalam membantu para terduga teroris, Suryadi menilai tindakan warga itu dilakukan karena mereka tidak tahu identitas orang tersebut. Menurutnya, warga jangan dipersalahkan karena telah membantu orang asing yang membutuhkan bantuan hidup. Karena yang mengetahui seseorang menjadi terduga teroris atau bukan hanyalah pihak aparat.
 
“Masyarakat tidak boleh disalahkan karena secara manusiawi masyarakat itu sudah terbiasa saling bantu membantu. Dan devinisi teroris itu hanya polisi yang tahu. Sehingga secara alamiah masyarakat akan berinteraksi, ketika ada yang meminta pertolongan dibantu, itu tidak boleh disalahkan,” kata Suryadi.
 
Sebelumnya Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, sebagian warga sudah mulai tidak peduli dengan keamanan sekitar. Penyebabnya ada sebagian warga yang menyuplai bantuan kepada terduga teroris yang tewas di Bima.
 
Akhir pekan kemarin, Densus 88 Anti Teror menembak mati lima terduga teroris. Mereka tertembak karena melawan aparat. Penyergapan teroris dilakukan di perbatasan antara Dompu dengan Bima serta di di Dusun Kandai, Desa Ginte, Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending