KBR68H, Jakarta - Aksi unjuk rasa warga Desa Betung Kabupaten Ogan Ilir dan Serikat Petani Sriwijaya di depan kantor Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berakhir bentrok. Akibatnya, puluhan pendemo mengalami luka-luka akibat pukulan yang dilakukan aparat Kepolisian setempatl. Kepala Divisi Hutan dan Perkebunan LSM Lingkungan, WALHI Sumsel, Anwar Sadat mengatakan, bentrokan antara warga dan Polisi ini tidak bisa dihindari karena Kapolda Sumsel tidak merespon tuntutan warga terkait dengan penggantian Kapolres Ogan Ilir.
“Yak an kita mendesak agar Kapolres OI (Ogan Ilir) di copot, kan gitu. Kami sudah kirimkan surat usulan kepada Kapolda, namun tidak ada ketegasan dan warga berinisiatif untuk bertahan ditempatkan dan kemudian ketika pagar itu dirobohkan kemudian polisi menyerang. Sekarang puluhan orang ditangkap termasuk saya yang mengalami luka yang cukup serius dengan kepala saya pecah,”jelasnya.
Sebelumnya Ratusan warga Desa Betung Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Serikat Petani Sriwijaya serta Walhi kembali mendatangi markas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan. Mereka menuntut pencopotan jabatan Kapolres Ogan Ilir, pasca penggerebekan warga Betung yang tengah memeringati maulid Nabi Muhammad SAW, beberapa hari lalu. Dalam penggerebakan itu, Kepolisian bersama satuan pengamanan PTPN 7 Cinta Manis yang dipimpin langsung Kapolres Ogan Ilir, melakukan pengrusakan pagar dan sebagian bangunan musholah yang didirikan warga.
Demo Massa di Polda Sumsel Berakhir Bentrok, Puluhan Warga Terluka
Aksi unjuk rasa warga Desa Betung Kabupaten Ogan Ilir dan Serikat Petani Sriwijaya di depan kantor Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berakhir bentrok.

NUSANTARA
Rabu, 30 Jan 2013 11:55 WIB


ogan ilir, petani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai