KBR68H, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berjanji bakal mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah intoleransi di wilayah tersebut.
Deddy mengatakan, kasus intoleransi yang terjadi di Jawa Barat akibat kurangnya budaya dialog dalam masyarakat.
Menurut dia, dengan metode komunikasi akan memperbaiki pemahaman masyarakat terhadap suatu ajaran agama.
"Saya
kira pola komunikasi yang harus dikedepankan. Intoleransi terjadi
karena ada komunikasi yang macet, komunikasi yang tidak harmonis. Saya
kira persoalannya itu. Semakin kita memahami orang akan semakin toleran
kita. Selain itu masalah pengetahuan. Sehingga barang kali bisa diadakan
dialog yang lebih elegan. Kan sudah ada kasus-kasus yang terjadi dan
akibat dari kasus-kasus itu tidak bagus. Saya kira setiap orang belajar
dari hal itu dan tidak tertutup kemungkinan bisa lebih baik
komunikasinya sebelum terjadi hal yang tidak baik lagi di masa depan,"
kata Deddy Mizwar.
Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013, Deddy Mizwar menjadi pendamping dari calon gubernur petahana Ahmad Heriyawan.
Selama lima tahun pemerintahan Ahmad Heriyawan, Provinsi Jawa Barat mendapat predikat sebagai provinsi dengan kasus intoleransi tertinggi selama beberapa tahun terakhir.
Menurut data LSM Setara Institut, sepanjang tahun lalu terjadi 224 kasus intoleransi yang terjadi di Jawa Barat. Kasus paling banyak adalah perusakan tempat ibadah, disusul intimidasi terhadap penganut agama minoritas.