KBR68H, Jakarta - Hasil tangkapan nelayan di Jakarta dan sekitarnya berkurang 50 persen selama cuaca buruk yang membuat gelombang laut tinggi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jakarta, Yan Winata Sasmita mengatakan, kapal besar yang bisa melaut selama cuaca laut memburuk.
Sementara kapal kecil terpaksa disandarkan ke dermaga. Kondisi ini juga berdampak terhadap hidup dan kehidupan nelayan kecil.
"Kira-kira
berkurang antara 40 sampai 50 persen. Karena di laut angin besar, ombak
besar. Kemudian, ikan juga pindah-pindah kena angin begini besar. Jadi
jelas sulit untuk ditangkap. Kemudian kapal yang berlayar, tidak ada 50
persen, karena takut tenggelam kena angin," kata Yan Winata Sasmita.
Ketua
HNSI Jakarta, Yan Winata Sasmita meminta pemerintah memberikan bantuan
kepada nelayan yang terdampak cuaca buruk. Yan Winata mengklaim,
sebagian nelayan yang tak bisa melaut terpaksa menganggur atau bekerja
sebagai kuli bangunan.
Otoritas pemantau cuaca Indonesia BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi hingga enam meter di pelbagai perairan di Indonesia. Peringatan ini berlaku hingga dua hari mendatang.