KBR68H, Jakarta - Dua belas orang masih ditahan di Kepolisian Daerah Sumatera Selatan terkait kisruh demonstrasi petani kemarin. Para petani tersebut berasal dari Desa Betung. Aksi juga diikuti kalangan aktivis yang mendesak pencopotan Kapolres Ogan Ilir.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel Anwar Sadat mengatakan, bentrok terjadi karena polisi yang memulai menyerang petani yang berunjukrasa. Kata Anwar para petani berunjukrasa memprotes tindakan kekerasan warga Desa Betung terkait konflik lahan dengan PT Perkebunan Nusantara VII.
"Ketika kita menuntut untuk dicopot karena kekerasan terus dilakukan oleh aparat malah kemudian kita ditekan dengan kekerasan dan digiring kepada pelaku kekerasan, kan itu lucu. Sementara seperti Kapolres OI yang banyak melakukan tindak kekerasan hingga saat ini terus menjabat karena itu kekerasan terus dilakukan yang bersangkutan kepada masyarakat yang menuntut hak atas tanahnya,” kata Anwar.
Sebelumnya polisi dan petani warga desa Betung dan aktivis bentrok. Puluhan pendemo menderita luka-luka akibat pukulan aparat. Para demonstran menuntut pencopotan Kapolres Ogan Ilir yang dianggap melakukan kekerasan pada warga terkait konflik lahan antara warga dengan PTPN VII Cinta Manis.
Belasan Orang Ditahan Pasca Bentrok Petani dan Polisi di Sumsel
Dua belas orang masih ditahan di Kepolisian Daerah Sumatera Selatan terkait kisruh demonstrasi petani kemarin. Para petani tersebut berasal dari Desa Betung. Aksi juga diikuti kalangan aktivis yang mendesak pencopotan Kapolres Ogan Ilir.

NUSANTARA
Rabu, 30 Jan 2013 13:34 WIB

bentrok, polisi, lampung, sumatera selatan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai