KBR68H, Medan - Akibat tiga aliran sungai yang mengalir di Kota Tebingtinggi meluap, menyebabkan aktivitas belajar mengajar terhenti. Setidaknya enam sekolah yang berada di bantaran sungai terpaksa memulangkan ribuan siswanya. Sedangkan ribuan rumah di lima kecamatan juga tergenang air kiriman dari hulu Sungai Padang, Sungai Kelembah dan Sungai Sibarau.
Sejumlah titik yang berada di bantaran Sungai Padang juga terkena imbas banjir, yakni di Kecamatan Padang Hulu, diantaranya Pabatu, Lubuk Baru Lubuk Raya. Di Kecamatan Bajenis, di Kelurahan Bulian, Bandar Sakti, Teluk Karang, Pinang Mancung dan Brohol. Di Kecamatan Tebingtinggi Kota, Bandar Utama, Badak Bejuang dan Tebingtinggi Lama. Di Kecamatan Rambutan Sri Padang, Karya Jaya dan Tanjung Marulak Hilir. Di Kecamatan Padang Hilir di Kelurahan Tambangan, Satria dan di Tambangan Hulu.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, melaporkan ada 17 Kelurahan yang terendam air akibat meluapnya tiga sungai tersebut. Data sementara hingga sore ini, ribuan rumah yang tergenang banjir.
Wilayah terparah yang terkena dampak banjir, yakni Kel. Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, diperkirakan 300 KK terkena banjir di sana. Selanjutnya, di Kel. Bandar Sakti sekira 100 KK dan di Kel. Badak Bejuang 100 KK. Dua lingkungan di Kel. Bandar Utama, yakni di Ling I dan III ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 1,5 meter.
Dari pantauan, enam sekolah yang meliburkan siswanya, yakni Yayasan Perguruan Diponegoro di Kel. Bandar Sakti, SMK Negeri 1, MTs Negeri, SD Negeri No. 164319 di Kel. Bulian, Kec. Bajenis dan SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 4 di Kel. Pabatu, Kec. Padang Hulu. Akibatnya, sejak pagi siswa yang telah datang tidak bisa memasuki areal sekolah dan umumnya hanya berdiri berkelompok di pinggir jalan.
Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi Jonner Sitinjak, mengatakan menerima informasi dari sejumlah kepala sekolah, langsung memerintahkan agar menyelamatkan aset sekolah. Dia juga meminta agar siswa dipulangkan karena tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik meninjau sejumlah lingkungan yang terkena banjir terparah, dan memberikan bantuan mie instan dan beras kepada warga terkena banjir.
“Kita juga sudah mempersiapkan posko untuk penanganan kesehatan jika banjir berlangsung lama,” ujar Irham Taufik.
Salah satu pasar tradisional yang persis berada di bantaran Sungai Padang, yakni Pasar Gurami, aktifitasnya juga terganggu. Pedagang berada di kios pasar banyak yang tutup, sedangkan PKL memindahkan barang dagangannya ke jalanan bebas genangan. Beberapa warga, mengatakan debit Sungai Padang mulai naik Selasa malam (29/1) pukul 23.00 Wib saat Kota Tebingtinggi diguyur hujan, bersamaan dengan hujan di hulu sungai yakni di Kec. Raya, Kab. Simalungun dan di Kec. Sipispis, Kab. Sergai.
Sumber:http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=87207:-ribuan-rumah-di-tebing-tinggi-terendam-&catid=161:daerah&Itemid=41
Banjir Rendam Ribuan Rumah di Kota Tebingtinggi
KBR68H, Medan - Akibat tiga aliran sungai yang mengalir di Kota Tebingtinggi meluap, menyebabkan aktivitas belajar mengajar terhenti.

NUSANTARA
Kamis, 31 Jan 2013 10:58 WIB


banjir, tebingtinggi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai