Alat Tangkap Nelayan Rembang Terjebak di Kepungan Ombak Besar

KBR68H, Rembang – Ribuan alat penangkap rajungan atau bobo milik nelayan di pesisir pantai utara Rembang, Jawa Tengah masih terjebak di tengah kepungan ombak besar. Hingga kini belum ada satupun nelayan yang berani mengambil.

Di Kecamatan Rembang Kota, nelayan spesialis pencari rajungan, umumnya tersebar di desa Pandean, Sukoharjo, Kabongan Lor, Pacar, Gegunung Wetan dan Gegunung Kulon.

Ketua Kelompok Nelayan Marsudi Mino Desa Pandean, Supar mengaku sepekan lalu memasang 300-an bobo ke tengah laut. Begitu cuaca ekstrem melanda kawasan pesisir, ia memilih menganggur di rumah. Kalau nekat mengambil bobo, kata dia, nyawa menjadi taruhan.

Supar memperkirakan ketika ombak besar, bobo tidak akan rusak. Namun kemungkinan rajungan yang sudah masuk, mudah terlepas lagi. Kondisi ini berbeda saat cuaca laut bersahabat, nelayan rutin memasang alat tangkap tersebut pagi hari dan kemudian diambil kembali, setelah sehari semalam. Biasanya sehabis waktu subuh, nelayan berangkat melaut untuk melihat hasil rajungan.

Supar menambahkan ombak di pinggir laut saja mencapai 3 meter, semakin pasang menjelang tengah malam. Ia sudah melaporkan masalah ini kepada pengurus KUD Saroyo Mino Tasikagung. Ia menambahkan, penderitaan nelayan bertambah, sebab sejumlah perahu rusak digulung ombak. Harapannya, KUD memberikan bantuan guna meringankan beban nelayan.

Kepala Desa Pandean Kecamatan Rembang Kota, Kaseri mengingatkan nelayan agar tidak memaksakan diri mengecek bobo. Ia meminta nelayan untuk menunggu ombak agar benar benar reda. Pihak desa juga menghimbau masyarakat tidak melakukan pengurukan pinggir pantai atau reklamasi, untuk lokasi pendirian rumah.Sebab tindakan itu sama saja menantang bahaya, terutama pada musim ombak baratan.

Kaseri menambahkan fokus warganya sekarang menjaga perahu. Dan, bagi penduduk di pinggir laut, ia meminta warga bersiap mengungsi, manakala ombak bertambah ganas.