Bagikan:

28 Persen Penduduk Desa di NTB Belum Nikmati Air Bersih

Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTB, Dwi Sugyanto menyebutkan, sekitar 28 persen penduduk pedesaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum menikmati air bersih. Namun, kata Dwi, hamper keseluruhan warga NTB telah menikmati air bersih. Meskipun air itu harus d

NUSANTARA

Selasa, 15 Jan 2013 15:07 WIB

NTB, Air Bersih

KBR68H,Mataram – Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTB, Dwi Sugyanto menyebutkan, sekitar 28 persen penduduk pedesaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum menikmati air bersih. Namun, kata Dwi, hamper keseluruhan warga NTB telah menikmati air bersih. Meskipun air itu harus diolah terlebih dahulu menjadi air bersih yang bisa dikonsumsi. Sebab, air itu didapat dari sumur dangkal, sumur bor, bendungan, embung dan lainnya.

"Kebutuhan air di daerah selatan pulau Lombok dan Sumbawa yang mengalami krisis air didistribusikan melalui daerah utara. Contohnya, Lombok Tengah, Sumbawa hingga Bima bagian selatan dialiri dari daerah utara. PDAM hanya bisa mensuplai air untuk kebutuhan di daerah perkotaan dan beberapa daerah pedesaan," kata Dwi Sugyanto.

Dwi mengungkapkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB, target pendistribusian air bersih tahun 2013 ini akan ditingkatkan. Di wilayah perkotaan dari target 81 persen menjadi 83 persen. Selanjutnya di wilayah perdesaan dari 75 persen menjadi 77 persen. Sementara, di wilayah-wilayah yang kering dan krisis air bersih terus diupayakan untuk dipenuhi melalui pembuatan sumur bor, sumur dangkal dan program lainnya.

Tahun 2013 ini lanjut Dwi, akan ada penambahan air bersih sekitar 570 liter per detik. Dengan penambahan kapasitas itu akan mampu memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 500 ribu orang atau 11 persen dari total penduduk NTB. Jadi ada penambahan sekitar 1,5 persen dari 78 persen penduduk yang terpenuhi air bersih.

"Program pembuatan sumur bor, sumur dangkal, embung, bendungan dan lainnya dapat membantu mensuplai kebutuhan air bersih di daerah-daerah kerisis air," tuturnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending