Bagikan:

Puluhan Tahun Terima Bansos, Mensos Berencana Beri Batas Maksimal

“Jangan meninabobokan mereka yang ada di data itu untuk menerima bansos seumur hidup,"

NASIONAL

Jumat, 20 Des 2024 13:19 WIB

Bansos

Penerima uang tunai bansos PKH di Kantor Pos Indonesia Makassar, Sulsel, Selasa (17/12/24). (Antara/Arnas Padda)

KBR, Jakarta- Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul   berencana memberikan batas maksimal warga yang terdata sebagai penerima bantuan sosial (bansos). 

Ini merespons temuannya karena setelah dia periksa data di Kementerian Sosial, ada yang puluhan tahun tercatat sebagai penerima bansos. Padahal bansos hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan bersifat sementara.

“Sayangnya program di Kemensos ini sudah mulai saya periksa dengan teman-teman, banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu sudah puluhan tahun ngendon (menetap) di situ enggak mau keluar karena takut kehilangan bansos,” ucapnya dalam acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 di Provinsi Lampung dipantau via Youtube Kemensos RI, Jumat (21/12/2024).

Dia pun mengatakan jangan sampai warga terus-menerus tercatat sebagai penerima bansos sehingga penting dilakukan pendampingan agar punya keterampilan sehingga bisa memajukan taraf ekonominya dan keluar dari data penerima.

“Jangan meninabobokan mereka yang ada di data itu untuk menerima bansos seumur hidup, kita sedang pelajari ini sebaiknya maksimal berapa tahun setelah itu pendamping (PKH) punya tanggung jawab untuk membuat mereka graduasi,” jelasnya.

 Baca juga:


Gus Ipul mendorong agar para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bisa membuat 10 orang yang terdaftar sebagai penerima bansos bisa berdaya sehingga mereka mandiri dan tak bergantung kepada bansos.

“Kalau setiap pendamping 10 KPM, seluruh Indonesia kita memiliki 34 ribu pendamping PKH kalau 10 (orang) setiap pendamping maka setiap tahun sekurang-kurangnya 340 ribu KPM yang akan graduasi (dari data penerima bansos),” tuturnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending