KBR, Jakarta- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2024, neraca perdagangan barang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar 4,42 miliar dolar AS.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebut neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 55 bulan berturut-turut.
"Pada November 2024, neraca perdagangan barang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar 4,42 miliar US dolar, yang lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya dan maupun dibandingkan bulan yang sama tahun 2023. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari sampai November 2024 mencapai 28,86 miliar US dolar," kata dia saat konferensi pers (16/12/24).
Amalia menambahkan, neraca dagang surplus lantaran jumlah ekspor lebih besar daripada impor di bulan November. Dia menyebut nilai ekspor Indonesia pada November mencapai 24,01 miliar dolar AS, mengalami penurunan secara bulanan sebesar 1,70 persen, namun mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 9,14 persen.
Sementara itu, lanjut Amalia, nilai impor November 2024 mencapai 19,59 miliar dolar AS. Angka ini mengalami penurunan secara bulanan sebesar 10,71 persen, namun mengalami kenaikan tipis sebesar 0,01 persen secara tahunan.
"Secara kumulatif, impor Indonesia Januari hingga November 2024 mencapai 212,39 miliar dolar AS atau 4,74% dibandingkan Januari hingga November 2023," tambahnya.
Neraca perdagangan Indonesia menurut negara mitra dagang, kata Amalia, Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara dan tiga terbesar adalah Amerika Serikat sebesar 1,58 miliar dolar AS, India 1,12 miliar dolar AS dan Filipina 0,77 miliar dolar AS.
Baca juga:
- Airlangga: Akhir Tahun 2024, Inflasi Terjaga dan Pertumbuhan Ekonomi Stabil