Bagikan:

KPU Sahkan Pram-Doel Menang Pilgub Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024 yakni 2.183.239 suara.

NASIONAL

Minggu, 08 Des 2024 18:47 WIB

jakarta

Pleno terbuka penetapan hasil Pilkada DK Jakarta 2024. Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU Provinsi DK Jakarta

KBR, Jakarta- Komisi Pemilihan Umum (KPU) DK Jakarta menetapkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024 yakni 2.183.239 suara.

Pram-Doel dinyatakan mendapatkan suara terbanyak yakni 2.183.239 suara, sementara paslon lainnya yakni nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendapatkan 1.718.160 suara. Di posisi ketiga paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.230 suara.

"Ditetapkan dan sekaligus sebagai pengumuman pada hari Minggu tanggal 8 bulan Desember tahun 2024 pukul 16.01 Waktu Indonesia Barat. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan ditetapkan di Jakarta pada 8 Desember 2024, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi DK Jakarta, Wahyu Dinata,” kata Ketua KPU Provinsi DK Jakarta Wahyu Dinata dalam siaran langsung rapat pleno terbuka Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 di Youtube KPU Provinsi DK Jakarta, Minggu (8/12/2024).

KPU DK Jakarta memaparkan hasil penghitungan suara pada rapat pleno rekapitulasi tingkat provinsi mencatat di Kepulauan Seribu, Pramono-Rano berhasil meraih 7.456 suara. Sementara RIDO di angka 6.578 suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 653 suara.

Lalu, di Jakarta Barat paslon nomor urut 3 itu unggul dengan perolehan 500.738 suara. Disusul RIDO dengan 386.880 suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di angka 109.457 suara.

Kemudian di Jakarta Selatan, Pramono-Rano memimpin dengan 491.017 suara mengungguli RIDO dengan 375.391 suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 90.294 suara.

Selain itu Pramono-Rano juga unggul di Jakarta Timur dengan meraup 635.170 suara, disusul RIDO 535.613 suara, dan di posisi terakhir Dharma Pongrekun-Kun Wardana 136.935 suara.

Sedangkan di Jakarta Utara, Pram-Rano memimpin dengan 328.486 suara, RIDO di posisi kedua dengan 261.463 suara, dan di posisi terakhir Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan raihan 77.026 suara.

Terakhir di Jakarta Pusat, Pramono-Rano memimpin dengan 220.372 suara. Disusul Ridwan Kamil-Suswono dengan perolehan 152.235 suara, dan di posisi terakhir Dharma Pongrekun-Kun Wardana di angka 44.865 suara.

Wahyu menjelaskan, hasil tersebut juga akan langsung diunggah di laman resmi KPU DK Jakarta. Selain itu, dia mengucapkan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah sangat baik bekerja sama untuk mensukseskan Pilkada Jakarta. 

Penilaian Pengamat

Sementara itu, Pengamat politik menilai pemilihan kepala daerah (Pilkada) DK Jakarta dua putaran 2024 sulit untuk dilakukan dua putaran.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan akan sulit jika memaksakan agar Pilkada Jakarta digelar secara dua putaran. Sebab menurutnya, pembuktian kecurangan yang bersifat Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) seperti yang pernah terjadi di Pilpres kemarin sukar untuk bisa dibuktikan di persidangan.

Selain itu, Ray juga menilai pelaksanaan Pilkada Jakarta tidak memiliki catatan buruk atau kejadian yang sangat signifikan yang dapat dibuktikan di persidangan. Apalagi salah satu calon telah memenuhi syarat untuk memang di satu putaran.

"Kalau untuk Jakarta sejauh pengetahuan saya, saya tidak merasa bahwa gugatan yang akan dilakukan dengan cara menggugat surat suara atau formulir C6 itu akan mengganggu atau setidak tidaknya membuat akan terjadi pemungutan suara ulang atau dilakukan dua putaran. Dua putaran itu hanya mungkin terjadi kalau hasil Pilkada nya itu manipulatif, yang kedua pemungutan suara itu hanya bisa dilakukan kalau memang Paslon 03 Itu tidak 50 + 0,7 persen,” ujar Ray dalam diskusi publik, dikutip Minggu (8/12).

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menambahkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta dua putaran juga akan menimbulkan perbedaan pandangan di masyarakat (polarisasi) terkait politik. Hal itu bisa mengulang kasus 2017 antara Anies dan Ahok.

Baca juga:

- Usai Nyoblos, Pramono Anung Yakin Menang 1 Putaran

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending