Bagikan:

Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem, Pemda Diminta Tingkatkan Cadangan Pangan

Arief Prasetyo menginstruksikan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk secara aktif memantau kondisi pasar.

NASIONAL

Kamis, 05 Des 2024 16:36 WIB

pasar

Aktivitas jual-beli di pasar tradisional (FOTO: ANTARA/Fauzan)

KBR, Jakarta- Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengingatkan potensi dampak cuaca ekstrem akibat angin Siberia terhadap pasokan pangan di Indonesia.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan pentingnya pemerintah daerah memastikan penyediaan cadangan pangan untuk mengantisipasi gangguan pasokan akibat cuaca buruk.

Hal itu disampaikan Arief, dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga menjelang Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru), hari ini.

"Jadi kemarin waktu Rakortas disampaikan bahwa ada angin dari Siberia kalau enggak salah ya. Itu akan kurang lebih impact kepada kondisi cuaca di Indonesia. Salah satunya kemarin saya mau ke Lampung sama Pak ketum Perpadi enggak bisa nyebrang gitu ya. Nah sehingga perlu cadangan pangan di setiap daerah. Ada perpresnya, Perpres 125 tahun 2024 mengenai cadangan pangan ya. Kita punya. Tetapi alangkah baiknya setiap daerah memiliki cadangan pangan pemerintah daerah," kata Arief saat Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Menjelang HBKN Nataru 2024/2025, Kamis (05/12/24).

Baca juga:

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo juga menegaskan pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan pangan di seluruh wilayah, terutama menjelang Nataru. Ia menginstruksikan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk secara aktif memantau kondisi pasar.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat seruak udara dingin dari Siberia. Cuaca ekstrem ini dapat memicu hujan lebat dan banjir, yang berpotensi mengganggu aktivitas pertanian dan distribusi pangan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending