Bagikan:

Alasan Yasonna Mangkir Panggilan KPK

Pemanggilan Yasonna terkait dengan perkara Harun Masiku.

NASIONAL

Sabtu, 14 Des 2024 09:22 WIB

Alasan Yasonna Mangkir Panggilan KPK

Yasonna Laoly saat menjabat Menteri Hukum dan HAM di Kantor Kemenkumham Jakarta, Rabu (22/1/2020). (Foto: ANTARA/Indrianto Eko)

KBR, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan ulang pemanggilan anggota DPR RI sekaligus eks Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Politikus PDI Perjuangan itu mestinya diperiksa Jumat (13/12/2024).

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan, seharusnya Yasonna datang ke KPK pukul 10.00 WIB sesuai jadwal yang diatur sebelumnya. Namun Yasonna tak bisa hadir, sehingga KPK menjadwalkan ulang pemanggilan pada Rabu, 18 Desember mendatang.

"Betul hari ini terjadwal panggilan untuk saudara YL (Yasonna Laoly) pada pukul 10.00 WIB, namun yang bersangkutan menyampaikan pemberitahuan kepada penyidik tidak bisa hadir karena ada agenda lainnya yang sudah terjadwal sebelumnya dan meminta penjadwalan ulang. Informasi sementara yang kami dapatkan untuk penjadwalan ulangnya dilakukan pada Rabu tanggal 18 Desember 2024," ucapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Tessa mengatakan pemanggilan Yasonna terkait dengan perkara Harun Masiku. Namun dia belum bisa merinci maksud dan tujuan dipanggilnya Yasonna oleh penyidik.

"Tentunya nanti penyidik sendiri yang memahami materinya apakah ada kaitannya tentang barang barang bukti yang sudah dilakukan penyitaan atau mungkin ada informasi-informasi lainnya yang diperlukan dari beliau tentunya, semua akan ada kerkaitannya dengan pengetahuan yang dimliki oleh YL ini jadi kita tunggu saja hari Rabu," ujarnya.

Harun Masiku merupakan bekas caleg PDIP yang tersandung dugaan suap penetapan anggota DPR periode 2019-2024. Namun sampai saat ini keberadaan Harun masih misterius. Dia telah ditetapkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Januari 2020.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending