KBR, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan upaya peremajaan dan pengadaan kapal laut baru membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 triliun. Angka ini diperlukan untuk memenuhi peningkatan permintaan masyarakat terhadap transportasi laut, terutama saat musim libur.
“Terkait dengan penganggaran, tentu sekali lagi harus dihitung dengan cermat. Memang tidak murah, total itu bisa Rp1,5 triliun, dan setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik mungkin,” ujar AHY di Jakarta, Minggu, (29/12/2024).
Baca juga:
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam merealisasikan rencana tersebut. Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya mencari alternatif pembiayaan yang lebih fleksibel dan cepat, selain mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga:
AHY mengatakan, saat ini, jumlah kapal angkut yang tersedia masih terbatas, yakni hanya 82 kapal. Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah dan kualitas armada kapal guna menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Harus juga diremajakan, karena ada usia teknis yang masing-masing produsen itu telah menentukan. Misalnya untuk kapal-kapal produksi Jerman seperti Labobar ini 30 tahun usia teknisnya," tegas AHY.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, melaporkan hingga 29 Desember 2024, Pelni telah melayani lebih dari 366.000 penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru. Rute Batam-Belawan, Belawan-Batam, dan Makassar-Bau Bau menjadi rute tersibuk.