KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada lebih dari 1,7 juta penyandang lupus di Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, lupus merupakan penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Antibodi yang seharusnya melawan bakteri, kuman, dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh, justru menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Itu sebab, lupus sering disebut juga penyakit seribu wajah, lantaran tak mudah didiagnosis.
"Kita memang belum punya, ya, data secara nasional, tetapi ada suatu studi yang dilakukan Prof. Handono Halim di Malang, prevalensi dari lupus sebesar 0,5 persen. Perkiraan saat ini dari lupus ini ada 1,7 (juta). Dan kalau kita lihat lupus ini paling sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria," kata Nadia dalam Media Briefing: Lupus Eritematosus Sistemik, Selasa, (17/12/2024).
Tidak Menular
Direktur P2PTM Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mendorong peningkatan deteksi dini pada penyakit lupus. Sebab, diagnosis dan penanganan lebih dini dapat membuat usia harapan hidup pasien akan lebih lama.
"Dia bukan penyakit menular ataupun kanker. Kalau ditangani sejak dini usia harapan hidup pasien akan sama dengan populasi umum. Bahwa umumnya pada usia produktif ya, biasanya diketahui pada usia 18 tahun kemudian sudah bekerja," kata Siti.
Menurut Nadia, program deteksi dini lupus akan dimulai pada 2025, dengan sasaran awal pada wanita subur yang akan menikah. Sebab, paling banyak terjadi pada wanita usia 15 sampai 45 tahun.
Nadia mengatakan tantangan dalam penanganan lupus, antara lain biaya pengobatan yang mahal. Selain itu, sulitnya didiagnosis, karena itu penyakit ini dijuluki seribu wajah.
"Tentunya ada rujuk balik yang kita kerja samakan dengan BPJS khususnya untuk penanganan pasien daripada lupus," kata Nadia.
Mengutip situs Kemkes.go.id, lupus memiliki tiga bentuk, yakni cutaneus lupus (CL) yang memengaruhi kulit, systemic lupus erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh, semisal paru-paru, darah, jantung, ginjal, hati, dan otak, lalu drug induced lupus (DIL) yang muncul akibat pemakaian obat-obatan tertentu.
Baca juga: