KBR, Jakarta– Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini berpendapat moderator debat Pilpres 2024 dari kalangan kreator konten atau Youtuber sah-sah saja.
Meski begitu, dia mengingatkan agar moderator harus memiliki kemampuan dan kecakapan mengatur jalannya forum serta memiliki pemahaman terkait tema atau isu yang tengah diperdebatkan.
“Masalah content creator atau youtuber sepanjang kriteria tadi terpenuhi tidak ada masalah, tetapi yang harus diingat debat itu bukan panggung hiburan, bukan acara yang bisa dikatakan menghibur. Ini adalah forum debat yang tujuan debat dan istilahnya muruah debatnya itu juga harus dijaga,” kata Titi kepada KBR, Kamis (7/12/2023).
Titi mengatakan, seorang moderator mesti punya kredibilitas untuk bersikap netral dan tidak partisan ke salah satu pasangan calon.
“Mudah-mudahan pasangan calon dan KPU bisa menyepakati nama yang betul-betul nanti bisa memerankan fungsinya dengan baik walaupun kita sama-sama tahu moderator itu tidak bisa terlalu banyak perannya selain mengatur lalu lintas acara agar sesuai aturan main,” ujarnya.
Baca juga:
- KPU RI Bantah Hapus Debat Cawapres
- Isu Debat Cawapres Dihapus, TKN Prabowo-Gibran: Rugikan Kami
Sebelumnya, KPU membolehkan ketiga tim pasangan capres-cawapres mengusulkan Youtuber hingga kreator konten jadi moderator debat Pilpres 2024.
Ketua KPU, Hasyim Asyari mengatakan yang terpenting memenuhi kriteria seperti terbiasa dengan kamera serta menguasai isu.
"Ya ada kemungkinan [bisa Youtuber, kreator konten, podcaster]. Intinya adalah teman-teman yang biasa tampil di publik dan sudah biasa menghadapi kamera," kata Hasyim di Kantor KPU, Rabu (6/12).
Hasyim menjelaskan nantinya moderator akan memandu debat selama 120 menit. Akan ada dua moderator dalam satu agenda debat, perwakilan laki-laki dan perempuan.
"Masing-masing debat satu sampai debat kelima itu moderatornya ada dua orang, laki-laki dan perempuan. Ini sedang kita matangkan," tuturnya.
Editor: Resky Novianto