KBR, Jakarta – Survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 merekam fenomena anyar yang cukup anomali. Mendekati Pemilu 2024, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters justru makin meningkat.
Dalam survei tersebut, angka pemilih yang masih ragu untuk menentukan pilihan terhadap capres-cawapres mencapai 28,7 persen. Pada kategori capres saja alias tanpa pasangan, jumlah undecided voters mencapai 24,9 persen.
Padahal, pada Juni hanya 18 persen dan Agustus bahkan mengecil menjadi 15,4 persen.
Mengapa masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan?
Pengamat politik Fernando Emas mengatakan, meningkatnya jumlah undecided voters dipengaruhi visi-misi kandidat yang belum sesuai dengan harapan calon pemilih.
Menurut dia, selama ini lebih banyak gimik politik ketimbang gagasan yang disampaikan ke publik. Seyogianya menurut dia, pasangan calon bisa menyampaikan gagasan yang menjawab permasalahan bangsa ke depannya.
“Jadi penyebab terjadinya peningkatan bisa saja dari visi misi capres-cawapres dianggap belum sesuai dengan harapan calon pemilih,” kata Fernando yang juga Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia kepada KBR, Selasa (12/12/2023).
Kata dia, tim kampanye serta pasangan calon perlu mendalami penyebab meningkatnya persentase pemilih yang belum menentukan pilihan.
Menurut dia, jika visi, misi, dan program yang disampaikan ke publik belum menarik, tim sukses mesti menggodok program yang lebih menjawab permasalahan saat ini.
Semisal kata dia, bisa menekankan pada program perluasan lapangan kerja, optimalisasi penggunaan teknologi informasi, maupun soal biaya pendidikan gratis, hingga perguruan tinggi.
Menurut dia, program-program semacam itu berpotensi menarik perhatian generasi milenial dan generasi z. Kelompok itu mendominasi pemilih Pemilu 2024 dengan persentase 56,45 persen dari total keseluruhan pemilih.
“Bagaimana pasangan capres-cawapres membuat program-program agar mengena kepada calon pemilih mereka dan kemudian bagaimana mereka bisa melaksanakan, kapan itu bisa terlaksana, ini yang harus mereka sampaikan. Sehingga calon pemilih itu memahami, mengerti, akhirnya mereka bakal menetukan pilihannya,” ucap Fernando.
Baca juga:
- DPT Pemilu 2024 Didominasi Kaum Milenial, Ancaman Golput?
- Debat Perdana Pilpres 2024, Tiga Pasang Capres Cawapres Siap Adu Gagasan soal HAM
Editor: Wahyu S.