Bagikan:

Debat Perdana Sudah Yakinkan Pemilih Bimbang di Pilpres 2024?

"Publik kalau ditanya alasan mereka memilih, atau apa yang membuat mereka memilih para calon? Pertama adalah rekam jejak. Kemudian yang kedua platform kebijakannya,"

NASIONAL

Kamis, 14 Des 2023 12:22 WIB

Author

Hoirunnisa

Debat Perdana Sudah Yakinkan Pemilih Bimbang di Pilpres 2024?

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat perdana Capres di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

KBR, Jakarta- Kalangan pengamat politik menilai munculnya pemilih bimbang atau undecided voters dilatarbelakangi keterbatasan informasi pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Peneliti lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan, pentingnya penguatan sosialisasi dari substansi kebijakan yang diambil oleh para capres dan cawapres.

"Sosialisasi yang terkait dengan substansi kebijakan yang akan diambil oleh para calon dan saya kira ini yang sekarang belum optimal dan itu kenapa penting? Karena di publik kalau ditanya alasan mereka memilih, atau apa yang membuat mereka memilih para calon? Pertama adalah rekam jejak," ujar Saidiman kepada KBR, Rabu (13/12/2023).

"Kemudian yang kedua platform kebijakannya. Kalau rekam mungkin orang bisa melihat, tapi soal kebijakan ini memang harus disampaikan dan harus disosialisasikan melalui forum debat atau sosialisasi langsung oleh calon ke warga," imbuhnya.

Saidiman menjelaskan tingginya angka undecided voters belum tentu mempengaruhi berkurangnya angka partisipasi publik di Pemilu 2024. Sebab, kata dia, terdapat kemungkinan para pemilih bimbang sedang menimbang pilihan capres-cawapres.

Saidiman menyebut pengalaman pemilu di tahun-tahun sebelumnya menunjukkan para pemilih bimbang dari kalangan rasional mulai menentukan pilihannya usai beberapa kali debat capres-cawapres.

"Pertimbangannya ditentukan dari sejauh mana calon itu menunjukan platform kebijakan yang ditawarkan kepada publik dan itu ditentukan melalui debat," tutur Saidiman.

Saidiman menambahkan, para pemilih dengan pendidikan rendah hingga warga di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) juga perlu mendapatkan sosialisasi yang menyeluruh. Menurutnya, diperlukan peran dari capres-cawapres hingga pihak relawan.

"Secara umum saya mengapresiasi debat pertama yang dilakukan KPU sekarang sudah muncul ada perdebatan. Saya berharap debat semalam ditonton oleh sebagian besar masyarakat. Sehingga publik ini benar-benar disuguhkan profil atau bisa mengakses informasi mengenai kualitas atau platform kebijakan yang akan ditawarkan oleh masing-masing kandidat," jelas Saidiman.

"Sehingga pilihan itu benar-benar berdasarkan pada hal-hal yang rasional bukan emosional seperti pada hal-hal yang politik identitas. Debat publik itu perlu dilakukan," tambahnya.

Optimisme Bawaslu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) optimistis para pemilih bimbang atau undecided voters, akan menentukan pilihannya usai melihat agenda-agenda debat di Pilpres 2024.

Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono mengatakan, para pemilih akan disuguhkan visi-misi dari pasangan calon melalui berbagai media. Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah cukup baik melaksanakan dan menyiapkan platform sosialisasi.

"Walaupun tidak langsung masih ada waktu sekitar (sisa) 70 hari ini untuk menentukan sikap dan ada masa tenang untuk mereduksi pikiran-pikiran itu menjadi yang terbaik," ujar Totok kepada KBR, Rabu (13/12/2023).

"Kami berpikiran positif bahwa tingkat partisipasi masyarakat akan tetap sama atau meningkat secara dengan dinamika yang luar biasa dan medsos yang luar biasa tentu ada titik positif dan negatifnya. Tapi semua itu memancing harapan untuk terpilihnya pemilih nasional yang terbaik," imbuhnya.

Totok menuturkan, debat capres perdana punya peluang besar menggaet pemilih bimbang khususnya kelompok pemula untuk menentukan sikap.

Dia mendorong para capres dan cawapres tidak hanya meningkatkan partisipasi masyarakat. Namun, juga dapat melakukan edukasi menjadikan pemilu yang berintegritas dan demokratis.

"Tidak hanya mempengaruhi tapi juga mempengaruhi edukasi. Paslon mengedukasi menjadi Pemilu yang berintegritas, pemilu yang lebih demokratis dengan menyajikan kampanye ke kampanye yang edukatif. Masyarakat tidak saling hujat, tidak melakukan politik uang, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran, tanpa hoaks," tutur Totok.

"Ini yang edukasi yang sangat penting dilakukan dan saya yakin mereka adalah calon-calon peserta pada negarawan yang berkompetisi menjadi negarawan terbaik. Itulah konsep gotong royong dalam pengawasan," tambahnya.

Selain itu, Totok turut mengapresiasi kinerja KPU dalam upaya sosialisasi mengenai pemilu hingga politik politik uang. Karena itu, dari upaya itu dia yakin sosialisasi yang dilakukan KPU dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat.

Baca juga:

- Debat Perdana Capres, YLBHI: Minim Solusi di Sektor Hukum dan HAM

Sebelumnya, survei terbaru Litbang Kompas mencatat angka pemilih bimbang atau undecided voters dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mencapai 28,7 persen. Jumlah itu dinilai tinggi mengingat pemungutan suara calon presiden dan calon wakil presiden tinggal dua bulan lagi.

Adapun debat perdana Pilpres 2024 sudah diselenggarakan pada 12 Desember 2023, yang dihadiri capres nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Editor: Resky Novianto

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending