KBR, Jakarta– Sepuluh warga yang hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangunlampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, belum ditemukan hingga kini.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menjelaskan, sudah memperpanjang pencarian para korban, yakni dari Sabtu, 9 Desember hingga Selasa, 12 Desember 2023. Namun, mereka belum juga ditemukan.
Kini tim SAR gabungan tengah berkoordinasi dengan keluarga korban, apakah ingin tetap melanjutkan pencarian atau tidak.
“Setiap kali masa perpanjangan habis, coba ditanyakan ke pihak keluarga apakah mengikhlaskan atau tetap meminta pencaharian karena untuk Basarnas sendiri anggaran untuk operasional pencaharian biasanya terbatas. Sekiranya keluarga masih meminta pencaharian, ya, maka nanti pemerintah daerah bisa meminta ke BNPB untuk operasionalnya,” ujar Abdul kepada KBR, Rabu, (13/12/2023).
Danau Toba
Dalam proses pencarian korban, dikerahkan tujuh backhoe. BNPB menduga sepuluh korban yang masih belum ditemukan hanyut sampai ke Danau Toba.
“Dan kemarin yang fokus di tiga hari perpanjangan itu kan ada satu pohon besar yang terbawa dicurigai ada korban di bawah pohon yang terbenam atau tenggelam di Danau Toba, ternyata begitu pohonnya diangkat, tidak ada korban yang ditemukan di situ dan penyelam pun agak kesulitan karena jarak pandangnya tidak terlalu baik cuma sekitar 50 sentimeter jarak pandangnya, itu karena pengaruh banyak lumpur,” ucap Abdul.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada warga yang pindah ke rumah kerabat maupun saudara, namun masih ada yang masih bertahan di pengungsian yang ada di Kantor Kecamatan Bakti Raja. Kata dia, belum ada data yang merinci berapa warga yang masih bertahan di tempat pengungsian. Abdul memastikan kebutuhan logistik bagi pengungsi aman.
Sebelumnya, ada 12 warga yang hilang, namun sejauh ini sudah ditemukan dua orang dalam keadaan meninggal. Banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe terjadi pada Jumat 1 Desember 2023, pukul 21.30 WIB.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan jadi salah satu faktor penyebab bencana. Akibatnya, 200 warga terdampak bencana dan mengungsi, dan 35 unit rumah rusak.
Baca juga:
Editor: Sindu