Bagikan:

Pandemi Covid, Satgas: Penanganan di Mayoritas Provinsi Buruk

"Kenaikan terjadi pada 19 provinsi, penurunan terjadi pada 15 provinsi. Hal ini menunjukkan penanganan kasus di sebagian besar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik,"

NASIONAL | RAGAM

Selasa, 08 Des 2020 23:34 WIB

Pandemi Covid, Satgas: Penanganan di Mayoritas Provinsi  Buruk

Ilustasi: Razia protokol kesehatan Covid. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta-  Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan adanya peningkatan lebih dari 5 ribu kasus Covid-19, per Selasa (08/12). Jika berdasarkan data seminggu terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia naik 13,5 persen.

"Terjadi penambahan kasus positif 5.292, di mana jumlah kasus aktif pada saat ini adalah 85.345 atau 14,5 persen, di mana kasus aktif dunia pada saat ini adalah 28,47 persen. Sedangkan jumlah kasus meninggal mencapai 18 ribu pada hari ini atau 3,06 persen. Di mana kasus meninggal di dunia 2,28 persen," ujar Wiku pada konferensi pers hari ini (08/12/20).

Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus lebih banyak dari yang mengalami penurunan.

"Kenaikan terjadi pada 19 provinsi, penurunan terjadi pada 15 provinsi. Hal ini menunjukkan penanganan kasus di sebagian besar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik," imbuhnya.

Ia juga mencermati ada lima provinsi yang mengalami penurunan kasus kesembuhan Covid-19, di antaranya Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Bali. Ia meminta pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap penanganan Covid-19 di daerah tersebut.

"Saya meminta agar provinsi-provinsi ini berusaha lebih keras lagi dan serius untuk menyembuhkan seluruh pasien covid-19," tegasnya.



Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending