KBR, Jakarta- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut meski vaksin sebentar lagi tersedia, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sebab vaksin hanya salah satu bentuk perlindungan masyarakat terhadap pandemi Covid-19, bukan jawaban untuk resmi menutup buku pandemi saat ini.
"Semua sepertinya merasa bahwa kalau ada vaksin kita sebentar lagi selesai. Sebenarnya pengalaman itu belum terjadi. Semua kan mengalami pandemi, jadi pengalaman itu belum ada. Jadi kita harus lihat bahwa vaksin ini adalah salah satu tameng. Kalau kita bayangkan seperti cheese model itu, kita itu harus punya perlindungan berlapis. Vaksin itu salah satu perlindungan. Karena vaksin belum tentu bisa melindungi 100 persen dari seluruh masyarakat. Jadi 3M itu tetap harus dilakukan, kita harus tetap prinsip hati-hati," jelas Wiku dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana hari ini (18/12/20).Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih fluktuatif. Ini menyebabkan kasus positif Covid-19 terus melonjak.
"Kita harus tahu perilaku masyarakat fluktuatif. Lihat zonasi kepatuhan itu berubah dari waktu ke waktu, Maka dari itu ketahanan kita bersama itu kunci utama dalam rangka menurunkan kasus," katanya.
Ia mengatakan kasus aktif per 13 Desember 2020 mencapai 15,08 persen. Angka ini lebih tinggi dari rekor tertinggi pada bulan lalu, yaitu 13,87 persen.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)