KBR, Jakarta- Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat dunia untuk tenang menyikapi temuan varian baru virus korona di Inggris. Varian baru yang diberi nama VUI-202012/01 itu membuat puluhan negara menutup pintu masuk kedatangan dari Inggris.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, mutasi virus merupakan hal yang wajar dan sudah diperkirakan sejak awal. Meski Inggris telah melaporkan bahwa varian baru ini lebih mudah menular, namun WHO menyebut belum ada bukti yang menunjukkan varian baru itu akan memperparah kondisi seseorang yang terjangkit.
Tedros mengatakan, WHO telah menggandeng sejumlah ilmuwan untuk memahami perubahan genetika yang memengaruhi perubahan perilaku varian baru ini. Ia meminta masyarakat dunia semakin waspada dan menekan penularan virus ini secepat mungkin.
Sementara itu, Penasihat Senior untuk Direktur Jenderal WHO, Diah Satyani Saminarsih, meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan pencegahan terhadap virus ini. Sejauh ini belum ada bukti bahwa mutasi virus korona yang ditemukan di Inggris, lebih membahayakan dari sifat virus aslinya.
WHO menyarankan agar pemerintah Indonesia mengantisipasi masuknya varian baru ini ke Tanah Air. Antisipasi harus diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat, serta meningkatkan kapasitas tes secara merata.
"Saya rasa sebenarnya fundamentalnya sama. Jadi tetap kita membatasi keluar rumah atau ya itu, nggak boleh berdekatan, berkerumun, harus terus pakai masker, kemudian harus rajin cuci tangan, itu tetap. Tapi sekarang dengan tambahan mutasi ini, itu menjadi kita harus ekstra. Kan kemarin kita kayaknya 'oh kalau saya keluar rumah, sudah nggak apa-apa tuh'. Nah mungkin sekarang jadi kita harus kembali menghitung, di Inggris ini. Makanya sekarang ada lockdown di beberapa tempat di Inggris itu ada tempat yang benar-benar orang nggak boleh keluar. Jadi itu menjadi salah satu tambahan gitu, extra precaution, di samping memang tetap harus makin gencar melakukan testing dan makin gencar kita melakukan isolasi kasus, lacak kasus, dan isolasi. Jadi sebenarnya kita amplifikasi itu apa yang sudah ada," ujar Penasihat Senior untuk Direktur Jenderal WHO, Diah Satyani Saminarsih kepada KBR, Selasa (22/12).
Dia meminta tidak berasumsi bahwa varian baru virus tersebut bisa masuk ke Indonesia.
"Yang jelas kita harus lihat kasus per kasus, evidence yang dikumpulkan lengkap itu apa, ini yang sekarang bisa kita isolate ada di Inggris. Dan kita nggak bisa asumsi bahwa dia tidak akan masuk ke Indonesia atau pun sebaliknya tidak bisa asumsi bahwa dia pasti akan masuk ke Indonesia." Pungkas dia.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)