KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga 14 Desember lalu telah ada kejadian bencana di Indonesia sebanyak 2.426 bencana selama 2018.
Menurut data BNPB, angka meninggal dan hilang akibat bencana di tahun 2018 adalah yang tertinggi semenjak tahun 2007 yaitu sebanyak 4.231 orang.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, gempa bumi NTB dan gempa bumi serta tsunami dan likuifaksi di Sulteng menjadi penyebab naiknya angka tersebut karena dampak yang ditimbulkan besar.
"Lalu ada 6.948 orang luka-luka dan sedangkan masyarakat yang terdampak jumlah keseluruhannya ada 9,9 juta orang sedangkan rumah rusak 374.023 unit," kata Willem di Graha BNPB (19/12/2018).
Willem menambahkan, dari jumlah keseluruhan kejadian bencana, yang paling banyak terjadi adalah bencana hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, puting beliung.
Meski begitu, kata Willem, bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami, walaupun hanya ada 76 kejadian di tahun ini, namun juga menyebabkan dampak yang lebih besar.
Editor: Agus Luqman
2018, Tahun Bencana Paling Mematikan di Indonesia dalam 11 Tahun Terakhir
Menurut data BNPB, angka meninggal dan hilang akibat bencana di tahun 2018 sebanyak 4.231 orang, tertinggi sejak 2007.

Warga mengais barang di lokasi tanah ambles akibat likuifaksi, pascagempa di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/11/2018). Gempa dan tsunami di Palu merupakan salah satu bencana paling parah di Indonesia dalam 10 tahun terakhir. (Foto: AN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai